Puisi : Kalam Asmara Kaputren
BBB, Puisi; Adalah Kumpulan puisi terbaru dari komunitas Belajar Bersama Bisa. Puisi pilihan karya Sriwija. Siapa dia? Emm cari aja tau sendiri di bbb facebok.
Detak Cinta
Ragu dekap dada
Bisu dalam sua
Cemas menanti
Harap-harap sepi
Debar kian jadi
Detak apa ini
Buat resah
Aliran darah terpompa
Tiap kekata
Ada rindu
Tiap jumpa
Detak-detak cinta
Ada diantaranya
Putri Baja
Tawanya asli palsu
Muka seribu manalah tahu
Wajah satu serupa rekah layu
Itu dia putri baja
Berlegak-legok penuh karisma
Jadi sorotan lensa
Sayang keropong dalamnya
Manis pahit kelam dunia
Wajah manis tak jua nasibnya
Entah
Takdir kejam apa hukum adanya
Putri baja merintih tanya
Dalam kasih lautan rasa
Berkeluh kesah pada Yang Kuasa
Sabar ihklas menerima
Itu dia putri baja
Berlegak-legok penuh karisma
Jadi sorotan lensa
Sayang keropong dalamnya
Manis pahit kelam dunia
Wajah manis tak jua nasibnya
Entah
Takdir kejam apa hukum adanya
Putri baja merintih tanya
Dalam kasih lautan rasa
Berkeluh kesah pada Yang Kuasa
Sabar ihklas menerima
Jalan Cinta
Dalam sembah sujudku
Mohon keagungan kasih-Mu
Tiap hati insan adalah rasa terdalam
Semua cobaan
Tuhan jalan cinta harap datang dari-Mu
Terketuk pintu atas ijin-Mu
Terbuka terisi karena kehendak-Mu
Tapi benarkah ridho-Mu turut hadir
Sertai langkah ini
Jalan cinta seperti apa menguak takdir
Moga satu jalan atas nama kerindhoan
Kalam Asmara Kaputren
Nasehat atas nama cinta bersarang di benak kepala
Undang-undang cinta diagungkan seisi kaputren
Sungguh hati menjerit pinta adil
Sejarah perbudakan hasrat kian gencar
Remukkan jiwa-jiwa yang sakral
Dosakah diri tak mau
Salahkah diri menolak
Haruskah berakhir dengan derai
Sedang pasrah adalah hukuman mati rinai
Isak sesak tenggelamkan lara dalam nyeri
Matikan keberanian diri
Haruskah jadi budak penjajah cinta
Ini bodoh atau dibodohi
Mungkin benar manusia bodoh tak berhati
Telah tercipta di kaputren ini
Kalam asmara cambuk senjata
Lepas gelora kuncup gugur
Hancur
Undang-undang cinta diagungkan seisi kaputren
Sungguh hati menjerit pinta adil
Sejarah perbudakan hasrat kian gencar
Remukkan jiwa-jiwa yang sakral
Dosakah diri tak mau
Salahkah diri menolak
Haruskah berakhir dengan derai
Sedang pasrah adalah hukuman mati rinai
Isak sesak tenggelamkan lara dalam nyeri
Matikan keberanian diri
Haruskah jadi budak penjajah cinta
Ini bodoh atau dibodohi
Mungkin benar manusia bodoh tak berhati
Telah tercipta di kaputren ini
Kalam asmara cambuk senjata
Lepas gelora kuncup gugur
Hancur
Sembunyi Hati
Jangan ada benci saat cinta rasuk hati
Jangan ada kata menyerah saat cinta pasrah
Ingatkah kau saat senja jatuhkan kristal bening
Sebelum gigil selimuti kehangatan
Sebelum hangat bekukan akal pikiran
Rasa ini tak salah
Ia mencari arti ada
Cinta ini telah pasrah
Akan ada terjeramah dusta
Mengapa kau sangkal
Jika rasa abadi kekal
Jiwa serasa terjungkal
Hendak bersua dangkal menjerit tangis sebal
Duri runtuh pertahanan hancur
Kandas cipta sesal
Mengapa tak sabar
Sadari hadirnya
Dalam bunga-bunga cinta
Saat fajar tusuk ari
Bersembunyi dari sang pencuri hati
Hati tercuri sayang bersembunyi
Yang Terakhir
Mungkin kau bukan yang pertama pun diriku bagimu
Mungkin kau bukan awal, tapi akhir
Kasih kisahku tak sempurna pun denganmu
Cinta ini mungkin bukan kesempurnaan yang akan berikan sejuta bahagia
Tapi cinta ini titipan yang bisa dirawat terpupuk subur
Luka pasti ada bagian dari kesempurnaan rasa
Bumbu-bumbu penyedap qalbu
Dalam mahligai cinta satu
Tujuan hidup satu menuju jalan pangkuan Rabb mu
Maka cintai aku atas nama Rabb mu
Tuntun aku di jalan-Nya
Balut kasihmu untukku dengan iman taqwa
Agar kita bisa saling bertemu dalam pintu surga
7 Samudera 1 Jalan Cinta
Samudera boleh luas membentang, pasti ada pantainya
Tak peduli gala panjang menghalang, pasti ada ujungnya
Tak sah risau
Walau jalan sulit batu kerikil duri melangit
Cinta kita akan temui jalannya
Satu rasa dalam tahta rindu yaitu temu
Kalungkan ratai belenggu samudera rasa
Cinta kita satu jalannya janji di hadapan Sang Esa, adalah bukti nyata jika kita satu rasa yang sama
Raja Putri
Dermaga cinta labuhan rasa
Kaputren adalah tempat antara tahta dan cinta
Selimut rindu gulung rasaku
Demam cinta rasuki sukma
Kini menjalar dalam dada
Buat nyeri resah jiwa
Raja ... kau pengetuk pintu ini
Hembuskan mantra-mantra suci
Bius hati terpaut nama
Adamu adalah tembang asmaradhana
Putri ... aku bagai putri tidur
Hendak mengecup rekah cinta tak bisa
Mencium harumnya tak mampu
Raja ... tolong aku
Bangunkan aku dari lelap panjangku
Hapus nelangsa ini dari kemabukkan nuangsa cinta
Putri hendak bangun mencium surga
Sederkan hati yang telah bertahta
Berdawaikan asmara
Pati, 25-12-18
By: Sriwijaya
Note: Tulisan ini dibuat dalam jangka waktu hari yang sama.
Post a Comment for "Puisi : Kalam Asmara Kaputren"
Disclaimer: Semua isi konten baik, teks, gambar dan vidio adalah tanggung jawab author sepenuhnya dan jika ada pihak-pihak yang merasa keberatan/dirugikan silahkan hubungi admin pada disclaimer untuk kami hapus.