Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Selamat Pagi Sahabat, Gimana Kabarmu? Kumpulan Prosa Persahabatan

Prosa Selamat Pagi Sahabat! Gimana Kabarmu?



Prosa Persahabatan- Sahabat sudah pasti teman. Sementara teman belum tentu sahabat. Oleh karena saat kamu memiliki sahabat,  saling sapa agar ikatan persahabatan tetap terjaga. 

Sudah barang tentu banyak cara bisa dilakukan. Salah satunya ungkapkan saja dengan prosa persahabatan. 

Prosa Apa Kabar Sahabat? 



Gimana kabarmu Sahabat, sehat bukan? Tentu saja jawaban dari pertanyaan 'kabar' adalah baik. Sedang seorang sahabat bukan itu yang ingin ditanyakan melainkan ingin sebuah pertanyaan dibalik jawaban.

Ah kenapa membingungkan? Jawab saja kabar 'baik', selesai bukan? Mungkin iya atau justru sebaliknya. Entahlah yang jelas seorang sahabat tidak akan meninggalkan sahabatnya.

Bukankah seorang sahabat tidak mengenal pamrih melainkan hanya hujan kasing sayang? Jika persahabatan mengenal pamrih itu bukan seorang sahabat melainkan sekedar teman.

 

Demi embun pagi bening tanpa warna yang terus saja berhawa sejuk meski hati manusia kian memanas? Biarlah persahabatan itu tetap utuh. Atau paling tidak bisa membuatmu terjaga sementara.


Adakah persahabatan yang tulus di dunia ini? Entahlah. Manusia hanya membangun penjara sempit membentuk labirin dalam minda. Ketika warna tidak lagi cerah, saat itulah keindahan persahabatan sedang dalam ujian.


Apa hatimu masih tetap bertahan? Atau justru mempertanyakan ketulusan? Persahabatan adalah angin, tak terlihat namun bisa terasa. Walapun terkadang angin sepoi-sepoi bisa membuatmu tertidur hingga lupa bahwa persahabat bukan berarti menjadi orang lain melainkan diri sendiri.


Seorang sahabat sejati tidak akan mempertanyakan apalagi meragukan. Ia akan selalu percaya meski dunia berkata hina. Lucunya adalah seringkali kita bertemu sahabat seperti itu adalah seorang musuh terbesar.


Sedangkan sebaliknya, terkadang seorang yang dianggap sahabat justu pagar memakan tanaman. Entahlah. Begitulah semesta suka bercanda.


Setidaknya kamu mampu bersahabat dengan dirimu sendiri. Jika tidak lantas siapa lagi? Jawab.



Bara Dalam Sekam Itulah Seorang Pengkhianat 







Hari ini aku tengah menydari sebuah kenyataan yang sungguh pahit. Begitu jelas di depan mata, kau menikam dari belakang. Mengkhianati sebuah kepercayaan yang bertahun-tahun terbangun.

Kau lebih memilih seorang pembohong yang jelas-jelas hanya datang untuk minta uang dari pada orang yang telah mengajarimu banyak hal. Bagaimana mungkin ada kacang lupa kulitnya. Hanya ada satu kata blokir saja.

Mungkin untuk beberapa alasan projek akan aku hentikan dan mulai dari awal, mencari keluarga yang memang benar-benar tulus ingin jadi keluarga literasi tanpa maksud terselubung.

Beberapa hari aku mencoba untuk diam demi memberi kesempatan berubah. Tapi ternyata apa? Justru diam-diam di belakangku berkhianat. Cukup sudah sampai di sini saja. Aku gak butuh orang-orang munafik penuh dusta.

Andai kata membua aib bukan sebuah dosa, sudah pasti akan aku sebarkan satu-persatu aib itu di dunia maya. Bukan hanya itu!! Jika bukan demi keseimbangan mungkin aku sudah meminta semesta untuk mepora-porandakan para pengkhianat itu.

Aku sudah memberi banyak kesempatan untuk kau berubah dan memperbaiki semuanya. Tapi tidak? Jelas-jelas kau membuangku begitu saja di depan mata. Apa kau pikir aku akan rugi? Tentu saja tidak! Lebih baik aku kembali menjadi shinobi wrhiters seperti dulu.

Tak perlu buang waktu dan tenaga. Terima kasih atas pelajaran yang kalian berikan. Terimakasih.


Sahabat Sejati Itu Lebih Mulia dari pada Permata


Waktu terus berlalu, hari-hari terus berganti. Teman datang dan pergi silih berganti. Hanya seorang sahabat yang selalu ada. Terimakasih untumu semua sahabatku dimanapun berada. 


Sahabat selalu bisa menerima apapun perbedaan dan kondisinya.

Ia tidak akan menghakimi melainkan mengajak memperbaiki diri. 

Ia tidak akan lari melainkan bergandengan tangan. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Demikian seorang sahabat sejati. 

Menulis Adalah Caraku Melukis Keindahan Lewat Aksara



Inilah kebahagiaanku yang tidak bisa ditukar dengan harga berapapun juga, aku akan terus melaju, menyusun huruf, frasa, kata, paragraf, halaman, buku bahkan perpustakaan sejarah hidupku sendiri hingga maut menjemput.Tidak peduli langit runtuh, bumi hancur, inilah diriku dengan segala kelebihan dan kekurangannya.


Bagi yang datang, kusambut, bagi yang ingin pergi kupersilahkan. Hidup ibarat rumah, sisanya adalah sesuatu yang tidak bisa kupaksa untuk tinggal. 

Kepada kamu, iya kamu yang mengajak aku tenggelam dalam kebersamaan, jangan biarkan aku nyaman jika pada akhirnya perasaan sayang hanya menjadi angan-angan. 

Tersebab, sekuat apapun aku bertahan perasaan yang tumbuh kerap kali tidak bisa dikendalikan. Bila kamu tidak sanggup membuat kita utuh, biarkan aku memilih menjauh, sebelum akhirnya aku rapuh;meskipun dengan kenyataan hatiku mengaduh.

Sudahlah, inilah hidupku! Jika kamu tidak suka? Abaikan saja. 

Sekali lagi terimakasih bagi yang masih ada. Selamat berkarya dan jangan lupa bahagia.


5 comments for "Selamat Pagi Sahabat, Gimana Kabarmu? Kumpulan Prosa Persahabatan "

  1. Alhamdulillah, I'm fine, hope you too. Stay blessed, have a happy weekends.

    ReplyDelete
  2. Yang aku inginkan saat bertanya kabaar sahabat itu ada cerita, benar-benar sebuah kabar, bukan hanya jawaban baik. He he he tapi mungkin kesibukan sehingga kata *baik* sudah cukup bagi si penjawab, yasssaaalaaammm he he

    ReplyDelete
  3. alhamdulillah semoga masih ada waktu tuk menuju kebaikan. Hopefully demikian jua denganmu.

    ReplyDelete