Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Cara Kilat Menentukan Tokoh Cerita dalam Novel, Pahami Hal Berikut Ini!

Belajar Menentukan Tokoh dalam cerita Novel


Belajar Menulis Novel - Siapa yang masih suka ketukar saat menentukan tokoh dalam cerpen, cerbung dan novel atau justru bingung dari awal menentukan tokoh? 

Sudah menjadi pengetahuan umum, seorang penulis kawakan saja terkadang masih sering ketukar saat menentukan tokoh cerita, apalagi bagi pemula.  

Apa Pentingnya Menentukan Tokoh dalam Karya Fiksi? 


Demikian perempuan, ia hanya ingat kekejaman orang pada dirinya walaupun kecil dan ia lupa dengan kekejaman dirinya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya. Lupakah siapa diantara kita yang kejam? 

Itu adalah salah satu kalimat Zainudin untuk Hayati dalam novel Tenggelamnya kapal Van der Wicjk. Begitu populer kedua tokoh fiksi yang di tulis oleh Buya Hamka hingga sekarang. Bahkan kaum milinial dan zoomer tidak asing. 

Beberapa tokoh fiksi seperti Dilan, Siti Nurbaya, Thanos dan sebagainya memiliki kekuatan tersendiri bagi para pembaca dan beberapa diantaranya banyak yang menjadi sebuah legenda. 

Tokoh itu seolah-olah masih hidup walaupun penulisnya mungkin sudah meninggal dunia. Oke, seperti biasa, sebelum melanjutkan jangan lupa subcribe agar tidak ketinggalan materi belajar menulis novel selanjutnya atau gabung Telegram Disini

Cara Kilat  Menentukan Tokoh Cerita dalam Novel, Pahami Hal Berikut Ini! 


Sebagaimana diketahui bersama,  apa yang paling menyebalkan saat menentukan sebuah tokoh dalam cerita? Adalah seringnya tertukar.  Saat nulis biasa aja, saat dibaca ulang, kok kebalik? Apa Anda juga merasakannya?

Adalah berdasarkan teori Carl Gustav Jung, ada dua belas tipe dasar emosi. Penggambaran emosi ini diambil dari tokoh-tokoh mitos Yunani seperti yang dilansir  dari berbagai sumber berikut ulasannya;



1. The Ruler (Penguasa )


The ruler senang jika orang-orang menyanjungnya karena senang mengontrol orang lain. Segala tugas akan dikerjakan dengan penuh tanggung jawab dan penuh perhitungan sehingga sangat susah jika terjadi kekacauan karenanya. Cara mengalahkannya adalah dengan menurunkannya dari “penguasa” menjadi orang biasa.

2. The Magician (Sang Magis)


Optimis dalam mencapai cita-cita. Tidak suka bersinggungan dengan orang lain. Dia sendiri menang, orang lain juga senang. Hidupnya berpusat pada pencapaian cita-cita hidupnya sendiri. Tidak senang merepotkan orang lain. Jangan harap Sang Magis akan curhat. Mereka sangat percaya diri dengan segala kemampuannya, kok.

3. The Sage (Sang Bijak)


Senang mengendalikan seseorang. Senang merasa lebih pintar dari orang lain. Suka sekali menganalisa masalah. Orang yang tepat untuk dimintai nasehat. Tetapi bukan orang yang tepat untuk aksi lapangan. The sage lebih tepat duduk di depan meja untuk belajar, bukan mendaki gunung.

Demikian tokoh dengan karakter bijak, lebih banyak seperti pemberi nasehat. Mungkin untuk orang kritis cukup menyebalkan. 

4. The Jester (Pelawak)


Hidup itu santai aja, kata the jester. Masalah itu jangan diambil hati. Jalani saja. Berhasil syukur, tidak berhasil ya dinaikan becak…eh maksudnya ya diulang lagi. 

Olehnya jangan  heran jika  the jester lebih sering menghabiskan waktu untuk bersantai. 

Teman yang baik untuk bersenang-senang, tetapi jangan meminta nasehat untuk memecahkan masalah pada tokoh seperti itu. 

Siapa yang ingat Kabayan? Salah satu tokoh fiksi yang unik, lucu namun sangat kuat karakternya.


5. The Innocent (Si Lugu)


Tokoh yang digambarkan dengan imut—bisa wajah atau kelakuan—berjiwa bebas dengan tujuan hidup mencari kebahagian.

Tokoh ini takut disakiti atau dihukum namun mempunyai keyakinan teguh akan kebaikan, dengan demikian selalu mencari cara untuk berbuat kebaikan.

6. The Creator (Pembuat)


Senang berpikiran menjadikan sesuatu yang tak-ada menjadi ada. Tipe pemikir tetapi tidak pandai melaksanakan. Terlalu perfeksionis. Punya imajinasi tingkat tinggi dan kreatif.

Apa karakternya mirip seperti saya ya? Jangan tanya pada rumput yang bergoyang. Menyebalkan. 

7. The Orphan (Sang Yatim)


Maksud orphan disini bukan tokoh yang sejak awal novel digambarkan tak-berorang-tua. Orphan adalah tokoh yang takut diluar kelompoknya.

Selalu ingin menjadi bagian dari seseorang. Tidak membeda-bedakan antara pria-wanita selama mereka mau menjalin hubungan dengan the orphan. Orang tipe ini sangat ber-empati, tidak suka berpura-pura, dan selalu berpikiran apa adanya.

8. The Rebel (Tukang Berontak)


Peraturan tercipta untuk dilanggar. Itu adalah semboyan the rebel. Senang jika dapat membuat kekacauan, tidak perduli benar atau salah.

Cara melawan tokoh ini adalah dengan membuatnya merasa kerdil atau orang kecil, maka jiwanya akan limbung. 

9. The Hero (Pahlawan)


Siapa yang tidak kenal the hero. Tokoh pahlawan. Selalu memecahkan masalah yang dihadapinya. 

Tokoh ini berpikiran bahwa seseorang mempunyai arti jika memiliki keberanian memecahkan masalah, dengan demikian, sebagai konsekuensinya, tokoh ini terlihat sombong. Sok percaya diri.

Contohnya tokoh pada film I Ron Man dan masih banyak lagi. 

10. The Explorer (Penjelajah)


Suka kebebasan. Tidak suka dihalang-halangi apabila mempunyai keinginan. Pantat panas kalau harus diam di suatu tempat dalam jangka waktu lama. 

Tokoh ini sering tidak punya tujuan. Hanya ingin mencari hal-hal baru saja dan terlihat canggung.

11. The Caregiver (Tukang Asuh)


Tukang asuh juga bisa disebut tipe penyayang. Selalu memperhatikan sesama. Gampang dimanfaatkan oleh protagonis. Sangat sedih melihat kekacauan dan permusuhan.

12. The love ( Pencinta)


Sangat perhatian pada pujaan hatinya. Setia. Senang menjadi dekat dengan orang lain. Sangat menderita jika kesepian dan tak dicintai. Begitu perhatian pada orang lain, orang tipe ini malah tidak perduli pada dirinya sendiri.

Setelah Anda memahami tersebutkan di atas, maka silahkan tentukan tokoh dalam cerita dibuat seperti apa?

Banyak penulis biasa suka lupa dengan menentukan sebuah tokoh, ia sebenarnya selalu cenderung telling.

Telling atau showing, tidak masalah asal pada tempatnya. Begitu juga dengan tokoh, dengan begitu akan ada emosi dalam cerita.


Memahami Karakter untuk Menentukan Tokoh 



Sementara beberapa teori juga memakai teknik berdasarkan karakter. Apa saja? 



1. Karakter Melankolis 


Cerdas dan sangat perhitungan, cool, sombong dan sangat pilih-pilih berteman. Tokoh seperti ini biasanya sangat menyebalkan namun banyak yang merindukannya. 

2. Karakter Pragmatis 


Menurut sekaligus pendiam, tidak akan bergerak jika tidak ditendang. Tokoh dengan karakter ini walaupun penurut namun jika sudah marah sulit memaafkan. 


3. Karakter Sanguin 


Pernah punya teman suka mencari perhatian? Demikian itu tokoh dengan karakter sanguin. Ia sangat ingin menjadi pusat perhatian, biasanya juga humble. 

4. Karakter Korelis


Perfeksionis, demikian karakternya sangat kuat. Tipe pemimpin dan terbiasa mengatur. Tokoh dengan karakter seperti itu biasanya jika cowok akan menjadi pusat perhatian para tokoh cewek. 


Menghadirkan Karakter Kejutan pada Tokoh 


Pernahkah anda menonton film? Beberapa awal cerita ada tokoh di setting protagonis, kemudian pada akhirnya menjadi antagonis. Sehingga ada kejutan dan emosional yang melekat. 

Demikian juga bisa dilakukan dalam tokoh-tokoh novel, menghadirkan karakter kejutan. Sehingga alur sulit ditebak dan menciptakan penasaran pada pembaca. 


Menentukan tokoh dengan karakter tertentu biasanya akan lebih diingat oleh pembaca. Bagaimana menurut sahabat, punya pendapat lain atau ada yang bingung? Yuk diskusikan di komentar. 

4 comments for "Cara Kilat Menentukan Tokoh Cerita dalam Novel, Pahami Hal Berikut Ini! "