Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Ada Apa dengan Malam Pertama Pernikahan Kedua?

Kumpulan Cerita Cinta Mama Muda 



Cerpen Mama Muda - Benarkah malam pertama pernikahan dianggap sebagai moment terindah yang sulit terlupakan? Adalah sebuah kisah tentang malam pertama seorang wanita yang menjalani pernikahan kedua. Apakah lebih pede tersebab jam terbang tinggi atau detak jantung berantakan karena tubuh tidak seindah dulu? Jawab.

Malam Pertama Pernikahan Kedua 


Hari itu kau mematut diri didepan cermin, sebelum bersiap-siap menuju altar. Riasan wajahmu tidak terlalu tebal, rambut digelung sederhana. Sementara kebaya warna sebiru rindumu nampak berkilau. 

"Sayang , kebaya putih lebih cocok untuk pengantin."

Sebuah kalimat  permintaan dari mamamu, kebaya putih lambang kesakralan pernikahan.
 
"Ngak apa-apa, Ma. Lagi pula ini pernikahanku yang kedua," kilahmu mencoba tersenyum untuk menyembunyikan bulir panas dalam netra. 

Kebaya putih membawa ingatanmu pada pernikahan pertama yang sebelum akhirnya kandas di tengah jalan. Mantan suamimu selingkuh dengan wanita lain. Perih, sakit kau mengingatnya. 

Bila dalam kecemasan hanyalah kesenyuian cinta dan kesenangan maka lebih baik kau menenggelamkan diri dalam ingatan. Kau sejujurnya  bukan tidak percaya dengan kesakralan sebuah pernikahan, hanya tidak pede dengan tubuhmu yang sudah tidak seindah dulu. Masalahnya sebenaranya sangat sederhana. 

"Ini adalah hari kebahagianmu, Vita. Mama hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu. Kamu sudah yakin dengan keputusanmu, Vit?"

"Iya, Ma. Bukan masalah kebayanya. Setelah melahirkan anak kedua, aku itu ngeri ngebayangin memakai kebaya yang pas badan. Ah Mama. Masa gak paham sih. Gemes." 

Mamamu tersenyum geli, melihat putrinya ternyata masih waras sebagai makhluk betina yang disebut wanita. Hari itu pernikanmu berlangsung meriah dan sederhana. Tidak banyak tamu undangan kecuali hanya tetangga dan keluarga dekat. 

Tentang Lebih Suka  Tanpa Cahaya 


Waktu terus begulir, menyulap siang berganti malam. Para tamu sudah mulai pergi, moment yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. 

Kau tersentak ketika nafasnya mendesah mesra ditengkukmu. Menyadari sebuah perjalan baru tersegera dimulai. Nafas mendesah perlahan membuat ingatanmu pada malam pertama dengan ayah dari kedua anakmu. 

Betapa kau begitu kaku dan tidak tau harus mulai dari mana? Tersebab semua itu awalnya bagimu sangat tabu.

"Apa kamu menyesal menjadi istriku, Mbak Vit?" Sebuah pertanyaan yang membuyarkan lamunanmu. "Enggak kok, Dek Danu."

Semendadak angin dadamu seperti ada bongkahan batu mengganjal, sangat dongkol. Bagaimana tidak? Tersebab suamimu lebih muda lima tahun darimu begitu mudah menggoda dengan memanggil 'Mbak'. 

"Maafin aku, Vit. Itu hanya bercanda agar kamu tidak tegang." Ia mutar tubuhmu, menatap tajam dan mencium keningmu. 

"Aku tidak suka kamu bercanda tidak lucu seperti lagi. Malam ini aku sepenuhnya adalah milikmu." 


Dada bergetar, detak jantung mulai berantakan porak-poranda oleh belaian mesranya. Masalah kepercayaan dirimu bukan hanya pada pelaminan, tetapi juga terbawa ke tempat tidur. Kau dua kali lebih nervous dibanding malam pertama dengan mantan suamimu dulu. 

Taukah kamu apa yang paling menyiksamu pada malam pertama pernikahan kedua? Adalah saat dibalik lingerie merah mudamu yang kembar itu adalah ibu-ibu yang sudah menyusi dua anak. Tidak ada seksinya sama sekali.

"Apa kamu masih meragukanku, Sayang?"

Kau sejujurnya percara seribu persen akan ketulusannya dan kenyataan kekwatiranmu itu berlebihan sulit terbantahkan. Bagi lelaki pujaan hatimu itu adalah malam petama, sementara bagimu malam pertama yang kedua. 

Siapa yang bisa merubah masa lalu? Sementara masa depan adalah pilihan. Kau hanya takut mengecewakanya atau justru membuat imam barumu itu ilfil. Entahlah, tanyakan saja jawabanya pada ranjang yang bergoyang. 

Hingga bulan ketiga, kau selalu 'meracik bumbu' di atas kasur dengan lampu redup. Bahkan terkadang kau matikan sama sekali. Gelap, senyap merayap liar imaginasi tidak terkendali. 


Mengetahui Kenytaaan yang Sesungguhnya 



Menikmati rintih langit yang sedih, kau suka suasana seperti itu. Selalu suka menikmati dalam remang, bahkan selalu ingin berlama-lama denganya. Melupakan segala panggung drama dunia menjenuhkan, yang selalu memusingkan kepala. 

"Vita. Boleh aku bertanya. Tapi janji jangan marah ya?" 
"Iya tanya saja." 
"Kenapa kamu suka banget bermesraan dalam remang-remang?"

Entah mengapa bibirnya begitu mudah mengurai pertanyaaan itu begitu saja. Kau rasanya susah sekali menjelaskan bahwa kamu minder. Salah-salah, ia bisa truned off dan itu menjadi teror menakutkan bagimu. 

Padahal sebetulnya kau bukan wanita seperti itu sebelumnya, kamu cukup aktif dan juga kreatif soal 'meracik bumbu' dalam menyuguhkan surgawi dunia. Kau seorang wanita berkarier sebagai pramugari sejatinya cukup rutin ke gym dan menjaga pola makan sehat. 

"Kamu masih ingat ceritaku dulu sebelum menikah? Aku pernah bekerja sebagai pramugari, bajunya sangat ketat. Jika tidak muat pasti sangat malu. Tapi sayang masa 'kejayaan' itu telah sirna."

"Kita sudah tiga bulan menjadi suami istri. Kenapa kamu mempermasalahkan soal fisik, apa masih tidak percaya padaku?"

"Bukan begitu Danu. Bagi wanita memiliki tubuh indah itu otomatis membuat merasa bangga dan lebih percaya diri. Tapi mau bagaimana lagi. Aku minta maaf jika mengecewakanmu."

"Maaf? Gak mau memaafkan. Kamu harus diberikan hukuman dan tidak boleh protes."

Piring dan gelas belum dicuci, Ia membopongmu ke kamar mandi tanpa ampun. Gemericik air mulai terjatuh memantul lantai. Kau dan dia tidak mendengar apa-apa, kecuali hanya suara nafas yang saling memburu dengan tidak peduli pada cahaya yang menyala. 


Kau yang tidak jauh beda denganya memiliki sesuatu yang sama. Kau yang dilepaskan begitu saja dari seseorang yang kamu inginkan dan ia menangkapmu dengan cinta. Itu mungkin akhirnya kau dan ia sepakat pada perasaan yang sama untuk bahagia melanjutkan hidup sebagaimana mestinya. 

The End 

Daftar Isi Cerpen Mama Muda 





Punya Cerita menarik seputar dunia sista dan mama muda? Boleh kirimkan naskahnya. Karya yang menarik akan tayang di Bebebs.com dan dapatkan cuan dari jumlah viewer dan harga kesepakatan percepen. 



Selamat membaca dan jangan lupa bahagia. Belajar Bersama Bisa dan Terimakasih.

Post a Comment for "Ada Apa dengan Malam Pertama Pernikahan Kedua? "