Bolehkah Berkencan dengan Mantan?
Resiko Hubungan Bertemu dengan Mantan Kekasih
Semendadak angin ketemu mantan dan mengajak kencan, apa yang harus kamu lakukan. Menolaknya tersebab ada hati yang harus dijaga atau justru bahagia karena cinta lama tumbuh kembali?
Suatu hari nanti kamu mungkin akan bersyukur tersebab hari itu kita berpisah. Jika tidak kamu mungkin tidak akan bertemu dengannya yang mampu mencintaimu begitu dalam. Demikian pun aku berpikir serupa.
Bisa saja kita tidak perlu menyesali hari-hari bahagia saat bersama, hanya paling tidak ada satu hal yang bisa membuat kita tertunduk lama dan mungkin itu yang membuat kita bersyukur tersebab tidak bersama.
Mungkin itu sedikit gambaran tentang mantan, seperti biasanya, sebelum melanjutkan jangan lupa subcrib agar tidak ketinggalan informasi keren berikutnya.
Okey, langsung saja, Bolehkan Berkencan dengan Mantan? Berikut ulasanya :
Berkencan dengan mantan ? Ini biasanya merupakan keputusan yang rumit. Sebuah gangguan psikolis ini merupakan faktor yang sangat bodoh. Ketika dua orang saling menyukai satu sama lain, itu tidak bisa dihindari dan terikat akan kenangan itu berat, Dilan aja tidak kuat apalagi kamu?
Berawal mulai saling mengirim pesan chating, terus-menerus menelepon satu sama lain dan tiba-tiba kamu akhirnya memahami bahwa rasa nyaman dengan mantan mulai tumbuh.
Jika sudah demikian apa yang harus dilakukan? Kabur atau maju, sebelum mengambil keputusan yang tepat, kamu harus menganalisis skenarionya.
"Sandal teklek kecemplung kalen, dari pada golek lueh becik balen. Dari pada cari yang baru belum jelas, lebih baik balikan."
Bila memutuskan untuk berkencan, resikonya mungkin kamu akan balikan pada mantan. Umumnya ketemu mantan di media sosial saja, tanpa janjian untuk kencan pun, membuat gangguan psikologis bagi keduanya. Minimal hadirnya kenangan jahat masa lalu.
Memang ini tergantung pada banyak hal. Meskipun situasinya dapat dilihat sebagai tabu atau tidak disukai, mempertanyakan moral kedua orang yang terlibat, itu harus diperiksa dengan cermat. Di antara hal-hal yang harus kamu perhatikan adalah konteksnya.
Berapa lama kamu menyelesaikannya. Apakah hubungan itu akan bertahan atau apakah ketertarikan itu saling menguntungkan? Paling tidak kamu perlu berbicara dengannya tentang perasaan itu dan mencari tau apakah orang tersebut memiliki perasaan yang sama tentangmu.
"Bertemu mantan bisa melukai perasaan sendiri dan pasangan, kok bisa?"
Pikirkan baik-baik jika secara psikologis dan mental memutuskan untuk berkencan dengan mantan. Apakah nantinya memutuskan untuk tetap menjadi sahabat baik bahkan seperti keluarga atau justru merusak hubungan yang sudah ada.
Resiko paling mungkin terjadi adalah hadirnya kenangan jahat masa lalu kembali terdengar, dongeng indah tentang kenangan kembali terjaga.
"Pacaran belum ada tiga bulan jangan sebut mantan, tapi teman khilaf"
Membedakan antara mantan atau seseorang yang pernah mengisi hari-hari kita, tentu berbeda dengan teman khilaf.
Perlu diketahui pria dan wanita itu ibarat air dan minyak. Sulit menyatu juga berpisah, misalnya menjadi racikan yang tepat seperti sayur. Sementara mantan, bisa jadi sayur asin atau sangit.
But, sebelum memutuskan untuk berkencan dengan mantan renungkan ini:
Selama belum jelas, alangkah bijak bicara seperlunya dan saling menjaga jarak. Jika resikonya lebih condong membuat kamu menderita karena gangguan psikologis, kamu bisa menolaknya dengan cara halus.
Sumber: Opri
Ilustrasi gambar; vk
Mantan gitu lo 😅
ReplyDeleteIya kakak, mantan bikin nyesek
Delete