Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Aku Juga Sama Kok! Sejuta Cinta Mama Muda

Event Menulis Cerpen Sejuta Cerita Cinta Mama Muda 


Menjadi seorang mama muda, memang tidak tentu hala. Mengurus anak-anak dan suami  dari pagi, siang juga hingga petang. Kadang kalanya lembur tanpa gaji di malam hari. Begitulah aktifitas yang dijalani. 

Apakah begitu melelahkan? Sudah pasti, bilang ama Dilan yang berat bukan rindu, tapi angkat jemuran saat hujan. Eh bukan ya.

Sebagai seorang wanita yang bergelar istri juga mama. Apakah itu situasi yang diimpikan atau tidak terharapkan sama sekali? 

Adakalanya segala sesuatanya tidak berjalan baik-baik saja. Semisal masalah harga barang di pasar yang terus naik. Seperti cerita berikut ini, cekidot! 



Aku Juga Sama Kok! 


"Harga cabe naik, sekarang per kg nya 100rb. Gimana ne ? Padahal suami hobi banget sama pedes," keluh Romlah


Rokhanah menyahut, "Cabe ga begitu masalah beli sambal instan sekarang banyak yang jual. La kalau gula pasir yang naik gimana coba ?"


"Ya, ga usah pake gula to minumnya lebih sehat juga. Ne info terbaru tu beras naik. Nah, baru bingung kan mau pada mau makan apa coba ?!!" imbuh Ijah tak mau kalah.


Begitulah obrolan mamud-mamud akhir-akhir tak jauh dengan harga bahan pokok yang terus main panjat-panjatan tak mau juga turun mungkin lupa cara turunnya kali ya jadi ga bisa turun malah semakin naik...hehehehe...




Saat Romlah, Rokhanah dan Ijah saling lempar pernyataan dan berlomba merasa yang paling ngenes kalau harga naik lewatlah Inah

( mamud banget ne baru sebulan abis lahiran...hihihi... ). 

Serempak mamud-mamud yang lagi nongki tadi nengok ke Inah, demi sopan santun Inah pun senyum manis.

"E, Jeng Inah mau kemana? Buru-buru amat se Amat saja masih tidur tuuuu....hehehe!!!" teriak Ijah.


"Iya, bu Ijah keburu si bayi bangun ntar. Mau ke warung, permisi ya." jawab Inah sambil berlalu pergi.


Tetapi dicegah sama Romlah dengan semprotannya, "Emang mau beli apa se ? Dah serep uang belum harga cabe, beras, telur, gula pasir belum kebutuhan yang lain pada naik lo!!!"


Inah pun jawab, "Iya bu, memang sekarang harga kebutuhan pada naik. Tapi ya gimana lagi bu butuh se, jadi mau ga mau ya tetap harus beli. Daripada rasa kuenya hambar dan bantet."


Inah memang usaha kecil - kecilan dengan nerima orderan kue untuk membantu dapurnya agar tetap mengebul.


Rokhanah sahut lagi, "



Kalau jeng Inah mah ga masalah kan suaminya pejabat, pegawai kantoran gitu jadi tiap bulan gajian. Ga perlu pusing ya, jeng ?"

Inah pun senyum mendengar kata-kata Rokhanah barusan. Sambil berlalu pamitan buru-buru karena khawatir si bayinya bangun.


"Memang benar kata yayangku ga usah nongki - nongki gitu, hehehe....jadi ga ketahuan kalau emang sama mumetnya dengan harga pada naik. Mana awal tahun gini gajian mesti dirapel 3bulan ke depan. Masak iya mau puasa ga makan ga minum sama sekali selama 3 bulan karena ga bayaran. Ga juga kaannnn....!!!" batin Inah.


"Rejeki tak hanya dari gaji, Gusti Allah memberi rejeki dengan banyak jalan. Jadi, kenapa mesti pusing mikirin harga kebutuhan pada naik dan suami belum gajian? Bikin tambah pusing dan stres aja. Mendingan mikir cara buat bisa dapat uang buat beli kebutuhan," batin Inah.


"Alhamdulillah, atas rejeki hari ini." Tak lupa Inah selalu bersyukur atas rejeki yang dioperolehnya.


Sampai tak terasa langkahnya sudah sampai di warung yang dituju untuk membeli keperluan dapurnya.




Author , 
ummuza, februari2021

Ummuza adalah nama pena saya. Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang mempunyai 2 putri dan 2 putra. Sudah tigapuluh delapan tahun saya dapat menikmati keindahan dunia ini. 




Menulis merupakan kegiatan saya diwaktu senggang untuk membuang segala unek-unek agar tidak eneg.



Post a Comment for "Aku Juga Sama Kok! Sejuta Cinta Mama Muda "