Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Terlambat, Sejuta Cerita Cinta Mama Muda

Event Menulis Cerpen Sejuta Cerita Cinta Mama 



Cerpen Mama Muda- Terlambat, Sejuta Cerita  Cinta Mama Muda 


Pencinta wanita...


Suasana malam hari ini begitu sepi, suara tetesan air hujan terdengar jelas melewati atap bangunan rumah sederhana ini, menimbulkan suara hewan terdengar nyaring dari luar rumah. Jarum jam dinding menunjukkan pukul 12.00 WIB.

Cahaya terang terpancar jelas dari ponsel yang kini sedang dimainkan oleh Nana, jari lentiknya menggeser naik turun beranda Instagram yang sedari tadi tidak ada hentinya. 

Entah apa yang sebenarnya dicari, sesekali melihat gambar dan video yang menurutnya menarik. Namun, saat Nana melihat foto, tiba-tiba matanya langsung melotot, terlihat jelas wajah Hito yang tengah memeluk dua wanita seksi di sebuah bar, bahkan pemilik akun Instagram itu teman kantor Hito.



Melihat itu, sontak Nana beranjak dari tempat tidur dan mengambil tas mini yang ada di dalam lemari, sebelum keluar rumah Nana segera memesan taksi Online. Dengan Berjalan pelan melewati kamar ibu mertuanya yang tengah tidur terlelap. 

Suara mobil berhenti tepat di depan, dengan segera Nana masuk ke dalam mobil yang telah menunggunya.

Hujan tadi sudah berhenti, hanya saja meninggalkan hawa dingin yang menusuk tubuh, jalanan lumayan ramai dengan lalu lalang kendaraan dan orang yang sedang nongkrong di pinggir jalan.

 Cahaya terang terpancar di sepanjang jalan raya. Hingga mobil taksi berhenti di sebuah bar yang lumayan besar di kota ini, terlihat area parkir yang penuh dengan kendaraan mewah.

Kini Nana sudah ada di dalam bar tempat dirinya melihat Hito yang sedang dengan wanita seksi tadi. Kedua bola mata mengamati setiap sudut isi dalam bar, suara musik terdengar kencang diiringi cahaya lampu warna-warni yang mengikuti nada, goyang wanita seksi terlihat memenuhi seisi bar mendampingi laki-laki yang membayarnya. 

Aroma tercium melekat melewati hidung yang tidak terlalu mancung.

“ Hito” ucap Nana dengan wajah melotot melihat sudut ruang bar tempat Hito yang tengah duduk santai dengan dua wanita seksi yang ada di kedua sisinya, tangan Hito memegang pinggang dua wanita itu dari tadi, “ Kurang ajar!” berjalan menghampiri mereka bertiga yang asyik berbicara ditemani minuman keras yang ada di meja depannya.

“Apa- apaan ini, kamu bilang tadi kerja lembur” teriak Nana marah, membanting botol minuman keras yang ada di dekatnya. 

“Nana,” ucap Hito kaget dengan kehadiran istrinya yang tahu kalau dirinya ada di bar.

“Berdiri kamu!” bentak Nana melotot, sontak membuat kedua wanita seksi ikut berdiri, “ Katanya kamu mau berubah, ternyata sama aja!” bentak Nana keras, membuat sebagian orang yang ada di bar melihat sumber suara itu

“ Pulang!” Nana menarik tangan Hito dengan keras meninggalkan tempat bar, orang yang melihat pertengkaran itu sontak takut dan bingung.

“Aku....” ucap Hito ingin menjelaskan, saat keluar area parkir mengendarai mobilnya

“ Apa...” bentak Nana memotong ucapan Hito sebelum menjelaskan, “ Kamu jahat!” ucap Nana meneteskan air matanya

“Aku minta maaf, tadinya aku cuma diajak teman kantor, terus dua wanita itu menghampiri aku yang duduk di sofa, lagian aku ke sana cuma nganter aja!” ucap Hito menjelaskan, “ Kamu percayakan!” tanya Hito memegang tangan Nana yang sedang menangis

Melihat tangannya dipegang, sontak Nana menepis tangan Hito dengan keras. 



“Mau kamu itu apa sih?” bentak Hito balik marah.

Kini mobil berhenti di depan teras, Nana berjalan masuk ke dalam rumah, diikuti Hito yang berjalan di belakangnya.

“ Na?” panggil Hito menarik tangan Nana di ruang tamu, terlihat jelas wajah merah pada Hito yang marah dan habis minum. 

“ Aku capek setiap hari kita ribut terus, minggu lalu aku juga liat kamu keluar makan berduaan sama teman kantor kamu, sekarang wanita di bar, selanjutnya siapa lagi?” ucap Nana menangis mengeluarkan semua perasaan kecewa yang dirasakannya

“ Ya maklumlah aku kan butuh senang-senang, capek mengurusi pekerjaan kantor, lagian aku enggak bakal nikah lagi, mereka cuma buat hiburan aja, sudahlah enggak usah dipermasalahin lagi!” ucap Hito dengan badan yang bergerak tanpa henti karena habis minum banyak

“Terus aku kamu anggap hiburan juga, keterlaluan kamu, aku tahu kamu kerja bukan berarti kamu bisa seenaknya sendiri” teriak Nana dengan emosi terbakar

“ Aku capek” teriak Nana kencang. Tanpa di sadari mertuanya tengah mengambil air minum di dapur yang lokasinya dekat dengan ruang tamu, sudah pasti mertuanya mendengar perkelahian mereka, namun Nana dan Hito tidak menyadarinya

“ Aku yang capek, tiap hari kamu marah-marah, dikit-dikit cemburu setiap aku jalan sama cewek, kamu juga harus ngerti!” bentak Hito pada Nana yang masih menutupi matanya dengan nafas yang tidak beraturan

“ Kamu bilang aku harus ngerti, liat suaminya berduaan sambil pegangan tangan dan mesra-mesraan di depan umum, itu yang kamu maksud ngerti? kamu yang harusnya bisa jaga diri, kamu pikirkan perasaan aku, gimana kalau ibu liat?” teriak Nana marah dengan tangan kirinya menghapus air matanya

“ Kamu salah liat kali!” ucap Hito mulai risau mengetahui Nana yang tahu kalau sifat dirinya belum berubah saat perjanjian waktu itu

“Salah liat gimana, aku liat kamu lagi keluar hotel...dengan berjalan mengamati sekeliling dengan, menggandeng tangan teman kantor kamu, aku liat semuanya!” marah, Nana mengeluarkan emosi saat dirinya pernah memergoki suaminya keluar hotel dengan pakaian yang tidak terlalu rapi

“ Oh jadi selama ini kamu enggak percaya, kamu ikuti aku ke manapun?. Terserah aku enggak peduli, lagian kamu juga sudah tahukan!” ucap Hito santai tanpa rasa bersalah dalam dirinya

“ Kalau kamu mau cerai bilang, lagian aku sudah enggak butuh kamu lagi, sekarang kamu aku talak tiga!” kata perceraian itu sontak membuat Nana semakin terpukul keras, hatinya hancur berkeping-keping, perjalanan membangun rumah tangga yang dijalani baru lima bulan, kini kandas karena sifat Hito yang tidak bisa terlepas dari hiburan para wanita dan minuman keras.

Mendengar ucapan talak tiga langkah kaki cepat terdengar dari dalam, menghampiri pertengkaran yang sudah dari tadi. Terlihat wajah marah yang bisa tergambar oleh wanita paruh baya itu, suara nafas cepat terdengar jelas dibalik emosi yang memanas.

Suara tamparan keras melayang pada pipi Hito, tangan yang terlihat lembut bisa membuat pipi berubah merah.

“ Kurang ajar kamu Hito, kamu tahu kalau talak tiga bukan kata-kata mainan yang bisa kamu ucapkan seenaknya, seorang suami haram jika mengucapkan itu pada istrinya. Kamu juga janji pada ibu akan merubah sifat kamu, tapi kenyataannya sama aja” tegas ibu dengan mata yang mulai berkaca-kaca

“ Hampir setiap hari ibu memperingati kamu supaya bisa jaga diri dan jaga perasaan istri kamu, tapi kamu tetap saja seperti itu, sebenarnya ibu juga tahu waktu kamu keluar hotel dengan wanita, ingin ibu menghampirimu dan melabrak wanita itu. Namun Nana mencoba menenangkan dan memilih mengajak ibu pergi, ibu tahu betul bagaimana perasaannya saat itu, semenjak itu Nana selalu mengurung dirinya di dalam kamar, tapi dia enggak pernah lupa dengan tanggung jawabnya sebagai seorang istri” jelas ibu menangis lepas melihat sifat anaknya yang di luar batas sepengetahuannya

“Bahkan saat Nana sakit kamu malah tidak peduli, Nana pingsan kamu juga enggak akan tahu, karena Nana suruh ibu menyembunyikan semua agar pekerjaan kamu enggak terganggu. Setiap hari menunggu kamu pulang hingga larut malam, masakan yang awalnya masih panas menjadi dingin, saat kamu pulang malah lebih memilih tidur tanpa makan masakan istri kamu!” jelas ibu melihat hal itu setiap harinya, sering sekali Nana menolak ditemani mertuanya menunggu kedatangan Hito yang tidak mengenal waktu

“ Bu, aku minta maaf” tangisan Hito mulai pecah mendengarkan penjelasan ibunya tentang pengorbanan Nana selama ini, tubuhnya tersungkur lemas di hadapan Nana yang masih menangis sedari tadi

“ Harusnya kamu bersyukur mempunyai istri seperti Nana, namun semuanya sudah terlambat, Nana bukan istri sah kamu lagi, karena kamu sudah talak tiga padanya!” ucap ibu memeluk hangat Nana, begitu juga sebaliknya.

“ Bu, aku ingin rujuk sama Nana” ucap Hito menyesali perbuatannya

“ Kamu bisa menikah lagi dengan Nana, dengan syarat Nana dinikahi oleh laki-laki lain, setelah berpisah. Namun, Nana harus berhubungan suami istri dengan laki-laki itu” sontak membuat Hito melotot mendengar penjelasan ibunya

“ Maafkan ibu yang telah gagal mendidik suamimu!” suara tangis menjadi penyelesaian di dalam pertengkaran malam ini

Kafe...


Terik sinar matahari memancar terang, suasana kafe tidak terlalu ramai dengan kegiatan pelayanan, dinginnya AC menyejukkan tubuh dari panasnya matahari di luar.

“ Ndra, aku minta tolong supaya kamu bisa nikahi istriku!” Memohon pada Andra sahabatnya, dalam hatinya tidak ingin itu semua terjadi namun tidak ada pilihan lain

“ Kamu gila ya?, aku baru datang malah di suruh nikahi Nana, kalian itu sahabatku!” jelas Andra bingung mendengar ucapan Hito yang siang bolong meminta yang enggak masuk akal

“ Aku sudah menalak tiga Nana, cuma itu caranya supaya aku bisa menikah kembali, aku masih sayang sama Nana!” Hito memohon.

“ Kamu tahu kan resikonya seperti apa?, aku tetap enggak mau” tegas Andra menolak

Hito memohon, memohon dan memohon. Supaya Andra mau membantunya dalam permasalahan ini, dengan kekeh Andra tetap menolak keras permohonan sahabatnya itu.



Dua bulan kemudian....

Sejak menyanggupi permintaan Hito untuk menikahi istri sahabatnya, perlahan ada rasa sayang yang melekat pada hati Andra, sejak dulu Andra mengagumi Nana secara diam-diam.

Namun, ada rasa bahagia bisa meminang wanita yang sudah dicintainya belasan tahun lalu, rasa itu tidak pernah berubah hingga kini.

“ Mas Andra, sarapannya sudah aku siapin di meja, kamu makan dulu, kerjanya dilanjutkan nanti!” ucap Nana dengan nada lembut menghampiri meja kerja Andra yang ada di samping ruang keluarga

“ Iya” ucap Andra berjalan mengikuti Nana, “ Aromanya enak banget” ucap Andra melihat beberapa masakan buatan Nana

“ Ini mas!” menyerahkan piring yang sudah ada nasinya, senyuman manis terlihat jelas pada wajah cantiknya

“ Na, mas mau bilang kalau pernikahan kita tinggal dua hari lagi!” ucap Andra menahan sesak di dalam dadanya, terlihat air mata yang mulai berkaca-kaca

“ Mas aku mohon, jangan ceraikan aku, aku enggak mau menikah lagi dengan Hito, aku sudah terlanjur cinta sama mas Andra” Nana menangis, memohon agar Andra mengabulkan permintaannya

“ Mas juga cinta sama kamu, tapi perjanjian itu....” ucap Andra menghentikan omongannya

“ Aku akan bilang sama Hito kalau kita enggak akan bercerai apapun yang terjadi” meyakinkan, Nana berjalan menghampiri Andra lalu memeluknya erat, selama ini sosok Andra lah yang diinginkan Nana menjadi suaminya

“ Kalian ngapai peluk-pelukan!” teriak Hito yang sudah ada di ruang makan, “ Dasar penghianat” dengan nada dan wajah yang marah

“ Maaf, aku lebih memilih Andra daripada kamu, lebih baik kamu pergi dan jangan ganggu kami” tegas Nana melihat kehadiran Hito sambil marah

“ Oke, jika itu keinginan kamu, aku janji hidup kalian enggak akan bahagia” ucap Hito membanting vas bunga di dekatnya

“Kebahagiaan kami hanya Tuhan yang tahu, sekarang kamu pergi!” tangan Nana menunjukkan pintu keluar



Nana memeluk kembali Andra yang masih terdiam, tidak menyangka bahwa Nana akan memilihnya sebagai suami, bahkan Nana rela mengusir Hito dengan kasar.

Walaupun dulu pernah gagal dalam menjalankan sebuah rumah tangga, namun Nana tetap yakin jika suatu saat nanti dirinya akan bahagia dengan laki-laki yang mencintainya tulus, yang selalu perhatian, baik dan selalu membimbingnya untuk dekat dengan Tuhan.
The End 

Daftar Isi Cerpen Mama Muda 



INDEKS LINK EVENT MENULIS CERPEN SEJUTA CINTA MAMA MUDA


Author : lianasari993

Biodata Narasi: Minarti Liana Sari, lebih akrab dipanggil Lia. Lahir dan besar di Kota Malang, Jawa Timur. Membaca adalah sebuah hobi yang menyebabkan aku bisa terjun dalam bidang menulis, dengan susunan kata yang penuh makna. Jejaknya bisa dilacak di akun Instagram: @lianasari993, kini sedang aktif di akun Kaskus: @lianasari993, salam kenal dan jangan lupa bahagia.

3 comments for "Terlambat, Sejuta Cerita Cinta Mama Muda "

  1. Author muda yang jago menuangkan imaji pada cerita. Cerpen yang bagus kakak. Membacanya mengajarkan agar lelaki tak semena2😌

    ReplyDelete
  2. Author muda yang jago menuangkan imaji pada cerita. Cerpen yang bagus kakak. Membacanya mengajarkan agar lelaki tak semena2😌

    ReplyDelete