Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Inilah 18 Cara Mengatasi Hambatan Menulis, Apa Saja?

Tips Mengatasi Hambatan Menulis bagi Para Penulis Pemula dan Profesional







Belajar Menulis Novel - Suka Menulis? Masalahnya suka terhenti di tengah jalan. Ibarat kata hidup segan mati tidak mau. Aneh memang, banyak peminat tulis-menulis ya hanya seperti itu aja. Jalan di tempat atau sering tidak tau harus mulai dari mana.

Siapa yang salah aku tidak tau. Jangan bilang kamu nanya, kamu nanya.... menyebalkan ha ha ha.

Sahabat Belajar Bersama Bisa dimanapun berada, setelah melakukan riset dari beberapa group literasi dan diskusi dalam komunitas. Akhirnya terkumpul beberapa pain point hambatan menulis. Lantas bagaimana cara mengcounternya?

Bertahun-tahun berkecimpung di dunia literasi, sebenarnya baik penulis pemula hingga profesional. Baik menulis buku, novel secara offline hingga online, sebenarnya permasalahannya hampir sama.

Demikian pula dalam kelas yang saya buat, para Siswa juga mengalami hal serupa. Bahkan menjadi alasan yang sangat bisa dihafal.

Kendati demikian, tidak ada masalah tanpa solusi. Mau tau apa mau tau banget, langsung saja Cara Mengatasi Hambatan Menulis Online dan Offline, Apa Saja? Cekidot!



1. Sulit Memulai Menulis dari Mana?





Aku ingin menulis tapi tidak tau harus mulai dari mana. Demikian pernyataan beberapa orang yang minat dengan menulis dan penulis pemula.

Bingung, tidak tau harus memulai dari mana. Jika sudah demikian apa yang harus dilakukan?

Jawabannya tentu langsung saja menulis. Paling tidak ada dua cara, pertama menentukan ide tulisan kemudian membuat sugesti judul. Kedua langsung menulis kalimat pembuka atau opening untuk karya fiksi dan lead untuk nonfiksi.

Menulislah dan lupakan aturan, tulis sampai selesai kemudian baru di revisi.


2. Inspirasi Menghilang atau Tidak Kunjung Datang


Taukah kamu apa paling menyiksa dari menunggu adalah ianya tidak kunjung datang. Cie cie kek doi aja. Inspirasi tidak kunjung datang, nah jika sudah demikian bagaimana bisa menentukan ide menulis?

Inspirasi menulis bisa didapatkan dengan banyak cara, kiranya secara umum ada dua.

Pertama dari luar seperti melihat gambar, apa yang viral di media sosial, membaca buku, thread, blog, novel atau mengamati lingkungan sekitar.

Kedua dari dalam, yaitu dari diri sendiri bisa berupa pengalaman, imajinasi, kenangan mantan, keresahan-keresahan diri sendiri, marah, kecewa, bahagia dan sebagainya.

3. Kebiasaan Menunda-nunda


Hal sering terjadi saat mendapatkan inspirasi menulis adalah kebiasaan menunda-nunda. Nanti dulu ah, oke nanti bla bla hingga akhirnya tidak jadi menulis.

Ayuk siapa yang sering seperti itu? Yap sebenarnya hampir semua penulis mengalaminya. Oleh karena itu dalam kelas sering saya menghimbau, saat mendapatkan ide langsung tulis baik itu kertas atau words.

Pokoknya langsung tulis, tidak perlu memikirkan ide itu bagus atau jelek. Biarkan itu menjadi tabungan ide menulis dan saat waktu senggang bisa memilih ide-ide yang menarik dan memiliki minat banyak pembaca.

4. Sering Dihinggapi Keraguan


Biasanya secara psikologis kesulitan menulis adalah dihinggapi keraguan. Entah mungkin merasa malu dan takut. Padahal sudah menyiapkan outline, sayang tidak jadi menulis lead, pikirannya keburu oleh hal-hal lain. Bahkan terkadang merasa bahwa tulisannya tidak aktual, kurang menarik, salah atau acakadul.

Keraguan adalah gangguan psikologis yang sulit dihindari oleh semua penulis. Ragu itu wajar sebagai manusia, memelihara keraguan itu kurang ajar.

Langsung aksi, pilih, putuskan dan jangan pernah menyesalinya. Lawan dan usir keraguan. Gerak aja dulu yang lain menyusul. No Excuse

5. Kesulitan Membuat Judul Tulisan


Siapa yang suka membuat judul setelah tulisan selesai? Nah hal ini sering dilakukan oleh banyak para penulis. Akhirnya menjadi kebiasaan kurang baik. Tidak salah sih, toh beberapa juga sering menjadi tulisan.

Masalahnya jika sudah menjadi kebiasaan akan menyebabkan sering mandek menulis. Umumnya bayi lahir kepala dulu baru diikuti lainya.

Demikian pula seharusnya menulis, dimulai dari menentukan judul dulu agar tulisan tidak melebar kemana-mana seperti sembulan lemak perut.

Pengalaman menulis untuk beberapa sponsor, para agent biasanya meminta beberapa sugesti judul dulu. Bahkan ada produser berani membeli judul walaupun naskah belum selesai.

Buat beberapa sugesti judul, pilih satu yang dianggap menarik kemudian menulis. Setelah tulisan selesai, kita bisa merevisi agar judul dan isi sesuai.

6. Sulit Mempaparkan Tulisan


Sudah menulis kemudian bingung ditengah jalan atau kesulitan membuat opening. Hal seperti itu sering terjadi ada beberapa penyebabnya.

Penulis kurang menguasai materi, tema tidak jelas, kurang referensi alias malas membaca, bias kerangka pikiran, minim pengalaman.

Bagaimana cara mengcounter masalah sulit memaparkan tulisan? Sebenarnya ada banyak teknik, namun saya ulas garis besarnya.

Solusi dari masalah adalah masalah itu sendiri. Kuasai materinya, perbanyak referensi, lebih banyak membaca, bangun outline, perjelas kerangka berpikir dan pengalaman akan didapat sesuai jam terbang menulis.

7. Tema Tulisan Tidak Jelas


Apa itu tema tulisan? Adalah pokok pikiran yang mendasari tulisan tersusun dan tertata. Bisa juga disebut sebagai pokok bahasan yang ingin dijabarkan. Artinya tema juga merupakan ide gagasan utama dalam menulis atau membuat karya.

Materi saya sebelumnya baik itu di kaskus, blogger dan Bebebs sering mengatakan penulis pemula fokuslah pada satu tematic jika ingin menjadi penulis sukses dan berkembang.

Yaitu sebuah tema tulisan yang dilatih terus menerus hingga menjadi ahlinya atau juga bisa menjadi branded penulis. Menjadi pembeda abadi.

Salah satu hambatan menulis yang tidak bisa dianggap sebelah mata adalah tema tidak jelas. Solusinya adalah perjelas dan tentukan tema.

Apakah tidak boleh menulis gado-gado? Boleh hanya saja dari pengalaman ribuan mentorin para penulis pemula. Mereka gagal karena tema tidak jelas dan tidak konsisten satu tema dulu. Alias gado-gado.


8. Sering Merasa Resah dan Gelisah


Resah dan gelisah saat menulis membuat hati gundah berakhir jengah ya sudahlah. Resah diantara pikiran dan hati sering menjadi penyebab penulis tidak berhasil menuntaskan tulisannya.

Walaupun sebenarnya keresahan-keresahan hati bisa menjadi ide menulis dan menghasilkan karya yang luar biasa. Oleh karena itu delet semua keresahan hati dan pikiran yang tidak berguna, sementara keresahan lainnya bisa dituangkan menjadi ide tulisan.

Latih management mindset untuk fokus pada berpikir dan berjiwa besar. Dari pada berpikir ah tulisanku jelek nanti pasti banyak yang menertawakannya lebih baik berpikir sedang belajar dan melatih menulis, ujicoba market, melatih insting menulis, upgrade skills dan fokus pada berpikiran positif.

9. Terlalu Insecure dan Pesimis


Siapa sih yang ingin menjadi manusia gagal? Adalah jawabannya tidak ada satupun orang yang mau. Hanya saja kegagalan berulang-ulang terekam dalam otak membuat block mental.

Akibatnya sering merasa tidak aman dan pesimis. Pertanyaannya adalah apakah kamu ingin memiliki hal besar yang kelak bisa memberikan kebebasan pikiran dan kesejahteraan hidup?

Dobrak mental block tersebut! Ingat ada impian yang harus diwujudkan, ada keluarga yang dibahagiakan, ada hal berharga yang harus diperjuangkan.

Rasa tidak aman dan pesimis kerapkali membuat berhenti menulis dengan mengingat impian, mendobrak mental block, berpikir dan berjiwa besar maka berkarya lebih menyenangkan. Menulis lebih happines.

10. Lemah Insting dan Kepekaan Menulis


Menulis ya menulis aja. Memang boleh saja seperti itu hanya tidak cukup. Tersebab ketidak jelasan membuat segalanya bias. Mungkin kamu jago membuat thread dan atau artikel yang sering viral atau novelmu mendapatkan cukup banyak pembaca dibeberapa platform.

Kendati demikian waktu terus berjalan dan tidak ada yang tau pasti dimasa depan. Terkadang menyebabkan penulis marger atau sebaliknya kamu sudah banyak menulis dan malang melintang diberbagai platform tapi selalu sepi pembaca.

Bisa dihafal berakhir merger menulis. Bagaimana cara mengcounternya?

Adalah melatih insting dan kepekaan menulis. Misalnya ingin menulis di suatu platform, kenali visi dan misi platform tersebut, pelajari prilaku pengguna dan apa sebenarnya yang diinginkan platform tersebut?

Setelah jelas gunakan insting dan kepekaan untuk membuat tulisan yang memiliki banyak peminat.

"Jika ingin madu jangan tendang sarang lebahnya," kata Abraham Lincoln

Pahami penulis yang mengikuti pembaca melainkan pembaca yang mengikuti penulis. Caranya menggunakan cara pembaca itu sendiri.

11. Menulis Tidak Sepenuh Hati


Sering kehilangan tema atau pokok bahasan? Boleh jadi karena kamu menulis tidak sepenuh hati. Mungkin ada ganjalan dalam minda membuat tidak fokus dalam pokok bahasan.

Semendadak angin tulisan marger, otak ngeblank dan berhenti menulis.

Sebenarnya apapun yang dikerjakan termasuk menulis jika dilakukan setengah hati hasilnya juga sering kurang bagus. Ya betul sekali, menulislah yang bisa membuat bahagia.

Saat dilapangan terkadang penulis sering berhadapan dengan idiologis dan market. Membuat bingung dan menjadi ganjalan.

Kamu harus bisa selesai dengan dirimu sendiri. Jadilah karet bukan jadi besi, tersebab karet tahan kondisi. Gunakan kebijaksanaan untuk memantapkan hati dalam menulis.
12. Tersebab Naskah Gagal

Sudah menulis capek-capek eh tidak taunya tidak lolos review atau novel yang kamu buat tidak kunjung mendapatkan kontrak, mengirim naskah kepenerbit ditolak atau tidak ada balasan.

Membuat website atau blog sendiri, tidak kunjung aprov Adsense karena value tulisan rendah dan masih banyak lagi sederet naskah kegagalan lainya.

Biasanya banyak penulis baik pemula atau senior sering kesal, emosi dan suka mengeluh. Naskah gagal, malas menulis selesai sudah. Au ah gelap gulita.

Sebenarnya jika mau sedikit sabar, berpikir dan berjiwa besar. Apa itu sebenarnya kegagalan? Adalah tidak ada. Adanya adalah proses untuk menuju sukses.

Gagal bukan untuk ditakuti melainkan diperbaiki. Cari dan kenali hole tulisanmu yang dianggap gagal tadi, temukan kemudian perbaiki.

Jatuh bisa bangun lagi, salah bisa diperbaiki dan gagal bisa diulangi. Semangat go freedom!


13. Kebanyakan Teori dan Minim Aksi



Mencari sebab serta mencari alasan supaya hasratmu tercapai. Manis dibibir memutar kata malah kamu sibuk mencari alibi bukan solusi, kebanyakan teori tanpa aksi. Bulshit, akhirnya berhenti menulis.

Perlu diingat bahwa tidak ada bayi lahir langsung berlari. Bayangin jika bayi baru belajar berdiri kemudian jatuh dan selalu mencari alasan menyalahkan semua hal dan berhenti berdiri? Pasti para mama seluruh dunia menderita tersebab anaknya lumpuh semua.

Belajar banyak teori tentu itu dibutuhkan namun tanpa aksi omong kosong. Tidak perlu banyak alasan, langsung aksi sambil jalan tulisan diperbaiki.

Proses itulah yang membuat menjadi ahli dan menulis menjadi kebutuhan. Tidak lagi ada hambatan berarti.

14. Terbentur Masalah Waktu


Keluhan cukup banyak dialami penulis wanita atau dalam hal ini ibu rumah tangga atau para mama muda. Khusunya penulis Bebebs dan para penulis platform lainya adalah masalah waktu.

Saat menulis kemudian anaknya menangis atau ada kesibukan mendadak, akibatnya ambyar dan tidak jadi menulis.

Ya sebenarnya semua orang punya kesibukan masing-masing. Baik penulis cowok atau cewek, baik ibu rumah tangga atau yang sedang berkarir. Sebenarnya ya memang sibuk.

Kendati demikian, bukankah kita punya waktu yang sama 1 x 24 jam dalam sehari semalam? Yap solusinya adalah management waktu. Tentu kesibukan setiap orang berbeda, akan tetapi jika bisa mengelola waktu secara baik pasti bisa.

"Waktu lebih tajam dari pada pedang," kata Ali bin abi thalib ra

Jika seseorang tidak bisa mengelola waktu secara tepat bisa mencelakainya. Sebaliknya jika bisa memanfaatkan waktu secara baik dan tepat bisa melindunginya dari segala masalah penderitaan.

Prioritaskan hal-hal produktif dan penting dan delet kegiatan unfaidah. Ingat hidup hanya satu satu kali, jika bisa menjalani hidup secara hidup itu lebih dari cukup. Buat management waktu.

15. Tidak Percaya Diri


Kepercayaan diri meningkat saat tulisan mendapatkan banyak pembaca. Kepercayaan diri menurun saat sepi pembaca. Kepercayaan diri meningkat saat karya menghasilkan banyak cuan dan kepercayaan diri menurun saat saldo memprihatinkan. Hampir semua penulis mengalaminya.

Masalahnya sering terjadi adalah saat kepercayaan diri menurun. Lemas tidak berdaya saat menghadapi kenyataan yang tidak seindah ekspektasi. Sudah menulis setengah mati malah sepi. Sakit hayati, sakit hati.

Aidah tidak perlu drama atau hiperbolis. Kepercayaan diri naik-turun secara drastis sebenarnya adalah karena mindset penulis itu sendiri.

Solusinya perbaiki mindsetnya. Saat mendapatkan banyak pembaca tidak perlu terlalu bangga dan saat sepi tidak perlu sakit hati.

Jadikan menulis sebagai kebutuhan, menulis sebagai terapi pikiran, menambah wawasan dan pengetahuan dan tools untuk belajar.

Saat tulisan sepi cari tau penyebabnya. Apakah karya kurang menarik atau informasi disampaikan kurang dibutuhkan oleh banyak pembaca. Masalah market atau teknik marketing yang kurang ciamik? Cari masalahnya kemudian perbaiki. Anggap sebagai proses belajar dan tantangan menyenangkan.

16. Serangan Rasa Takut


Belum apa-apa sudah membayangkan kegagalan. Nah itu menjadi penyebab serangan rasa takut bahkan sebelum memulai.

Kalah sebelum berperang. Kata pepatah itu layak didapatkan bagi orang sering paranoid karena serangan rasa takut. Takut malu, takut salah, takut jelek, takut gagal dan berbagai rasa takut lainya.

Siapa sih yang tidak pernah dihinggapi rasa takut? Adalah rasa takut jika ditempatkan pada tempatnya justru bisa menjadi kekuatan.

Bukti sejarah mencatat rasa takut mendorong evolusi manusia purba pada serangan binatang buas untuk membuat rumah. Ketakutan memaksa mereka untuk membuat tempat berlindung.

Takut gagal seyogyanya bisa menjadi kekuatan untuk belajar sukses. Takut sakit mendorong orang untuk hidup sehat dan seterusnya.

17. Terlalu Optimis dan Sok Bisa


Ada bebera penulis mencoba menutupi rasa takut dengan terlalu percaya diri dan sampai lupa diri. Ketika apa yang dilakukan tidak sesuai kenyataan akhirnya merasa malu dan dwon atau justru semakin tidak tau diri karena terbakar emosi.

Sering kita jumpai para penulis sebenarnya sangat berbakat, tulisannya juga bagus namun karena over optimis membuat egonya meninggi, songong dan akhirnya kosong.

Lupa pada niat awal ingin menciptakan banyak karya karena terbakar emosi dan sibuk menutupi kesalahan, menjadi paranoid karena takut dianggap pembohong.

Oleh karena itu jadilah dirimu sendiri, jujur dan apa adanya. Saat belajar jadikan gelas kosong agar mendapat banyak pengetahuan.

Belajar seperti ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk. Tidak perlu khawatir, emas akan tetap berkilau sekalipun dalam lumpur.

18. Sering Kandas Di tengah Jalan


Kandas? Jangan bilang seperti hubunganmu dengan mantan ya. Tidak ada makan siang gratis kawan. Begitu pula untuk bisa menjadi penulis sukses.

Sudah menjadi pengetahuan umum banyak sekali penulis yang kandas di tengah jalan. Awal besar menulis begitu semangat. Rasa penasaran, iming-iming hasil menggiurkan banyak orang bondong-bondong ingin menjadi penulis.

Sayangnya mereka menulis ikut-ikutan trend, ada platform baru atau sekedar eksis terkoneksi. Ada pula sekedar coba-coba.

Apa hasilnya? Bisa dihafal, mayoritas kandas di tengah jalan. Berhenti menulis dan the end. Kemudian membuat alibi. Aku tidak menulis juga bisa makan kok.

Wah tepuk tangan yang meriah. Hello kamu waras? Kucing lewat jika ditanya tau bahwa tanpa bisa menulis juga bisa makan.

Kalau tidak percaya tanya aja. Pasti jawab 'taauu' ambyar. Siapapun orang yang punya hobby menulis sudah pasti tulisannya ingin dibaca oleh banyak orang. Jika bisa menghasilkan kenapa tidak?

"Tidak ada kesuksesan adanya hanya pengulangan," kata Socrates. Siapapun ingin sukses sudah pasti harus gigih, pantang menyerah, fokus maju, maju hingga sukses.

Jangan karena gagal kemudian membuat pembenaran yang sama sekali tidak benar. Itu bukan solusi tapi alibi tidak lucu sama sekali.



Sahabat Belajar Bersama Bisa punya pendapat lain atau ingin menambahkan? Yuks diskusikan disini dan cari solusinya.

Bagaimana cara menjadikan luka sebagai kekuatan berkarya? Silahkan terus ikuti agar tidak ketinggalan tips berikutnya.

Belajar Bersama Bisa dan Terimakasih.

Post a Comment for "Inilah 18 Cara Mengatasi Hambatan Menulis, Apa Saja? "