Cerita yang Telah Usai, Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa? Episode 50
Baca Novel Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa? Episode 50 Cerita yang Telah Usai
Novel Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa? - Jatuh cinta artinya kamu rela terjerembab dalam lembah nestapa melewati cadas-beringas untuk meraih bahagia dan juga berbagi air mata. Cinta yang tumbuh dari orang-orang membenci.
Gugur bening berjatuhan dari atas langit yang menggulung mendung, menghujani pagi tidak kunjung terang. Kecepatan cahaya lampu dalam kamar memantul tembok menjadi penerang saat mentari tidak menunjukan sinarnya. Lantaran mendung menutupinya dengan kepedihan mendalam.
Urya baru saja menyalakan laptop, jemarinya mulai menari merangkai diksi, menyusun kata, kalimat hingga paragraf untuk menyelesaikan pekerjaan. Ia menyetel Youtube-nya. Petikan gitar Nathan Fingerstyle Guitar Cover - Seventeen Kemarin mengalun merdu menyimpan kesedihan mendalam, menemaninya untuk membuat beberapa project presentasi. Kumat, diliriknya gadged. Ternyata sudah pukul 09: 40 pagi menjelang siang.
Banyak pekerjaan yang harus di selesaikan hari ini. Urya menghela nafas. Di periksanya beberapa file. Ia harus merevisi beberapa projek penawaran. Menyiapkan bahab dan membuat beberapa desain untuk proyek.
Dua projek desainrumah yang sudah dan akan dikerjakan sangat menyita waktu dan melelahkan. Belum lagi memhandle beberapa masalah perusahaan. Melihat chat Whatsapp dan email sudah bajibun belum juga di balas. Sepertinya ia sedang menuju sehat.
"Sarapan dulu, Bang. Anak-anak sudah menunggu."
Entah sejak kapan Angela berada di sampingnya. Wanita berkulit putih selembut salju dengan senyum khas mencebik manja, adalah istri yang paling pengertian pada suami.
"Iya nanti. Kamu makan aja dulu sana."
"Kalau Abang gak mau makan, aku juga gak mau makan."
Tantang Angela sembari memeluk lelaki kekasih hati itu dari belakang, beberapa kecupan hangat mendarat di pipinya. Sebagai istri, ia memahami benar kelakukan suami saat bekerja. Lupa makan, lupa anak, lupa istri dan bahkan lupa kesehatanya sendiri.
"Udah sana! Jangan kaya anak kecil. Makan tinggal makan."
"Gak ya gak. Abang gak mau makan? Ya udah aku juga gak akan makan."
"Hadeh... Ini orang ngapa yak? Ini baru mau membuat desain belum selesai sudah kamu ganggu."
"Emmm..."
Angela terus saja menggangu suaminya, mulai menutup layar laptop, memeluk hinga mencubit kesal.
"Aduh... sakit tau."
"Biarin. Penting istri? Atau penting pekerjaan? Jawab, Bang!"
"Sayangku, cantiku, bidadari surgaku, please deh. Jangan kaya anak SMA gitu. Malu ah, udah emak-emak juga!"
"Satu." Angela mulai mengancam dengan menghitung.
"Bentar tinggal sedikit ini loh, nanggung sudah kamu ganggu."
"Dua."
"Sayangku...."
"Tiga."
"Apa yang enggak sih buat istri?"
Urya menghela nafas memenuhi rongga dada, menatap tajam Angela dengan dada gemetar. Sebuah kecupan mesra mendarat berkali-kali di keningnya.
"Gak usah ngerayu, Bang. Gak mempan. Nanti malam Abang tidur di pos ronda ya."
"Ok kalau kamu tega?"
"Apa yang gak tega buat Abang? Ya udah..."
Kemudian tercipta kehingan diantara meraka. Ada sesuatu seolah mengganjal dalam kerongkongan Angela, ganjil dan sedikit nyeri. Bagaimanapun juga mencintai Urya adalah kerelaanya. Ia tau suaminya itu bisa pergi kapan saja pada istri-istrinya yang lain. Tentu kecuali Gina, sebab ia sudah berada di alam keabadian.
"Maafin Abang sayang..." Peta air mata di wajah wanita Minahasa itu segera di seka mesra melalui jemari Urya yang lembut. "Yuk makan," imbuhnya.
Sebenarnya hari itu, Lea dan Anni sudah pergi sekolah, jadi hanya tinggal mereka berdua di rumah. Anak-anak mereka mungkin sudah capek nungguin papanya yang kalau kerja lupa segalanya.
"Abang gak pulang ke rumah, Mbak Va?" tanya Angela mencebik manja sesampainya di meja makan.
"Bisa gak sih? Saat kita bersama gak bahas yang lain. Bikin gak nafsu makan aja."
Entah angin apa yang memaksa wanita cantik itu mulai bertingkah aneh? Semuanya menjadi senstif, bawaanya ingin makan orang mulu. Ada sesuatu yang sangat sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Bukan Urya namanya jika tidak mampu membuat meleleh istrinya. Segera lelaki itu melayani Angela seperti putri raja, kemudian ia pangku dan berkali-kali membisikan diksi indah di telinganya.
"Makan dulu atau ... langsung?"
"Ah Abang, ada maunya aja seperti itu. Gak dapat jatah ya. Catat!"
Angela tertawa geli penuh rasa gemas pada Urya, sebuah senyum indah'pun mengembang di wajahnya. Rasa cemburu pada Eva dan Alena perlahan mulai meranggas.
"Yakin?"
"Yakinlah!"
"Ok kalau itu mau mu."
Secepat kilat Urya melancarkan serangan yang sama sekali Angela tidak akan bisa menolaknya. Makan siangpun berganti dengan makan di surga melintasi sembilan samudra.
"Untuk Istri apa yang enggak sih?"
"Bang....!! Pintu depan belum di kunci!"
Plakk
Selamat membaca dan jangan lupa bahagia. Bersama Bercerita Bisa dan Terimakasih.
< Sebelumnya > < Tamat >
Novel Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa? - Jatuh cinta artinya kamu rela terjerembab dalam lembah nestapa melewati cadas-beringas untuk meraih bahagia dan juga berbagi air mata. Cinta yang tumbuh dari orang-orang membenci.
Tuhan tidak melihat ijazah anak manusia, olehnya dijadikan percobaan dirahasiakan yang kerap kali suka bercanda tidak lucu sama sekali. Kendati demikian, Tuhan menilai bekas luka yang disembuhkan.
Melalui bekas luka disembuhkan itulah kamu akan mampu meraih asa dan hidup tanpa penyesalan.
Mereka yang tidak terpilih oleh cinta tidak akan pernah mendengar saat cinta memanggil. Semuanya memang berbeda karena itu tidak perlu membandingkan.
Semua berawal dari cerita akan kembali menjadi cerita.
Pengadilan Cinta Terlarang Alena
12 Tahun Kemudian
Babak terakhir sebuah pengadilan kecil dimulai dengan Alena Velovena sebagai tersangka utamanya. Rumah tangga yang telah dibina dengan Agra berakhir menjadi hujan air mata.
Wanita Seroja Bergoyang asal Malang masih letih seharian sibuk menenggelamkan diri pekerjaan. Acara Variety Show di salah satu TV Swasta tempatnya bekerja telah selesai.
Alena duduk tegak di ruangan tengah, wajahnya tampak pias tetapi begitu tenang. Matanya menerawang berpindah-pindah memandangi wajah Agra juga dinding-dinding seakan ada yang salah pada mereka.
"Sekarang jawab jujur tanpa tapi. Jawab baik-baik, apapun jawabanmu aku akan menerimanya. Apa kamu mencintaiku?"
Sebuah pertanyaan jelas dan tegas dari Agra suaminya. Pria itu kesabarannya sudah meranggas.
Hujan begitu deras di luar sana, seakan langit mengamuk menumpahkan airnya ke bumi. Alena masih membisu memikirkan Urya yang entah berada dimana.
Bibir ranum merekah itu membentuk garis tipis nyaris tidak bertekuk. Sebagai pertanda ketegaran yang getir, tidak ada senyum, tidak ada marah dan tidak ada juga jawaban.
"Baiklah, hari ini juga aku ceraikan kamu. Talak tiga. Dita akan bersamaku. Satu lagi, kamu jangan mempersulitku di pengadilan," imbuh Agra dengan suara gemetar.
Marahlah sepuas hatimu. Luapan saja semua kekecewaan di dalam dada dan raihlah cahaya terang benderang. Maaf dan terimakasih, batin Alena dalam hati.
Hari itu sudah diputuskan, Alena dan Agra bercerai. Kehilangan orang tersayang itu memang sakit, tapi jika bersama lebih sakit maka lepaskanlah.
Hati perempuan tidak terletak pada kekayaan, kebaikan dan kepatuhan seorang pria. Melainkan pada hati yang mengikat jiwanya.
Segala hal Agra jauh lebih baik dari pada Urya. Agra pria single, kaya, penyayang, sahabat baik dan sangat mencintai Alena. Berbeda dengan Urya sudah beristri dan sekarang entah berada dimana.
Alena bukan tidak sadar atau tidak mengerti tentang baik dan benar. Akan tetapi perasaan itu yang memilih ada meski pada orang tidak bersedia.
"Kak Urya.... tidakah kamu lihat betapa aku mencintaimu sangat dalam. Sekali saja. Sekali saja lihat aku disini, bisa 'kan?"
Alena tegugu menerima segala yang terjadi. Teruntuk kamu yang pernah mencintai suami orang. Ingalah jalan pulang. Bahwa cinta tidak harus memiliki. Sekalipun memilih tidak bersedia, biarkan tetap bersama dalam doa-doa malam terlangitkan.
Beberapa tahun kemudian
Ada Apa dengan Urya?
Gugur bening berjatuhan dari atas langit yang menggulung mendung, menghujani pagi tidak kunjung terang. Kecepatan cahaya lampu dalam kamar memantul tembok menjadi penerang saat mentari tidak menunjukan sinarnya. Lantaran mendung menutupinya dengan kepedihan mendalam.
Urya baru saja menyalakan laptop, jemarinya mulai menari merangkai diksi, menyusun kata, kalimat hingga paragraf untuk menyelesaikan pekerjaan. Ia menyetel Youtube-nya. Petikan gitar Nathan Fingerstyle Guitar Cover - Seventeen Kemarin mengalun merdu menyimpan kesedihan mendalam, menemaninya untuk membuat beberapa project presentasi. Kumat, diliriknya gadged. Ternyata sudah pukul 09: 40 pagi menjelang siang.
Banyak pekerjaan yang harus di selesaikan hari ini. Urya menghela nafas. Di periksanya beberapa file. Ia harus merevisi beberapa projek penawaran. Menyiapkan bahab dan membuat beberapa desain untuk proyek.
Dua projek desainrumah yang sudah dan akan dikerjakan sangat menyita waktu dan melelahkan. Belum lagi memhandle beberapa masalah perusahaan. Melihat chat Whatsapp dan email sudah bajibun belum juga di balas. Sepertinya ia sedang menuju sehat.
"Sarapan dulu, Bang. Anak-anak sudah menunggu."
Entah sejak kapan Angela berada di sampingnya. Wanita berkulit putih selembut salju dengan senyum khas mencebik manja, adalah istri yang paling pengertian pada suami.
"Iya nanti. Kamu makan aja dulu sana."
"Kalau Abang gak mau makan, aku juga gak mau makan."
Tantang Angela sembari memeluk lelaki kekasih hati itu dari belakang, beberapa kecupan hangat mendarat di pipinya. Sebagai istri, ia memahami benar kelakukan suami saat bekerja. Lupa makan, lupa anak, lupa istri dan bahkan lupa kesehatanya sendiri.
"Udah sana! Jangan kaya anak kecil. Makan tinggal makan."
"Gak ya gak. Abang gak mau makan? Ya udah aku juga gak akan makan."
"Hadeh... Ini orang ngapa yak? Ini baru mau membuat desain belum selesai sudah kamu ganggu."
"Emmm..."
Angela terus saja menggangu suaminya, mulai menutup layar laptop, memeluk hinga mencubit kesal.
"Aduh... sakit tau."
"Biarin. Penting istri? Atau penting pekerjaan? Jawab, Bang!"
"Sayangku, cantiku, bidadari surgaku, please deh. Jangan kaya anak SMA gitu. Malu ah, udah emak-emak juga!"
"Satu." Angela mulai mengancam dengan menghitung.
"Bentar tinggal sedikit ini loh, nanggung sudah kamu ganggu."
"Dua."
"Sayangku...."
"Tiga."
"Apa yang enggak sih buat istri?"
Urya menghela nafas memenuhi rongga dada, menatap tajam Angela dengan dada gemetar. Sebuah kecupan mesra mendarat berkali-kali di keningnya.
"Gak usah ngerayu, Bang. Gak mempan. Nanti malam Abang tidur di pos ronda ya."
"Ok kalau kamu tega?"
"Apa yang gak tega buat Abang? Ya udah..."
Kemudian tercipta kehingan diantara meraka. Ada sesuatu seolah mengganjal dalam kerongkongan Angela, ganjil dan sedikit nyeri. Bagaimanapun juga mencintai Urya adalah kerelaanya. Ia tau suaminya itu bisa pergi kapan saja pada istri-istrinya yang lain. Tentu kecuali Gina, sebab ia sudah berada di alam keabadian.
"Maafin Abang sayang..." Peta air mata di wajah wanita Minahasa itu segera di seka mesra melalui jemari Urya yang lembut. "Yuk makan," imbuhnya.
Sebenarnya hari itu, Lea dan Anni sudah pergi sekolah, jadi hanya tinggal mereka berdua di rumah. Anak-anak mereka mungkin sudah capek nungguin papanya yang kalau kerja lupa segalanya.
"Abang gak pulang ke rumah, Mbak Va?" tanya Angela mencebik manja sesampainya di meja makan.
"Bisa gak sih? Saat kita bersama gak bahas yang lain. Bikin gak nafsu makan aja."
Entah angin apa yang memaksa wanita cantik itu mulai bertingkah aneh? Semuanya menjadi senstif, bawaanya ingin makan orang mulu. Ada sesuatu yang sangat sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Bukan Urya namanya jika tidak mampu membuat meleleh istrinya. Segera lelaki itu melayani Angela seperti putri raja, kemudian ia pangku dan berkali-kali membisikan diksi indah di telinganya.
"Makan dulu atau ... langsung?"
"Ah Abang, ada maunya aja seperti itu. Gak dapat jatah ya. Catat!"
Angela tertawa geli penuh rasa gemas pada Urya, sebuah senyum indah'pun mengembang di wajahnya. Rasa cemburu pada Eva dan Alena perlahan mulai meranggas.
"Yakin?"
"Yakinlah!"
"Ok kalau itu mau mu."
Secepat kilat Urya melancarkan serangan yang sama sekali Angela tidak akan bisa menolaknya. Makan siangpun berganti dengan makan di surga melintasi sembilan samudra.
"Untuk Istri apa yang enggak sih?"
"Bang....!! Pintu depan belum di kunci!"
Plakk
Selanjutnya cerita di Season 2
Cerita Telah Usai dan Awal yang Baru
Pikiran dan aksara adalah gelombang ingatan yang tidak akan terpisahkan. Ia menyimpan kenangan kemarin, hari ini dan asa masa depan.
Perjalanan kehidupan manusia kerap kali membawa pada arah yang tidak dimengerti dan berhenti ditempat tidak terkehendaki.
Semua berawal dari cerita dan berakhir menjadi cerita. Jika cerita itu ada kebenaran, maka kebenaran akan menyingkap dirinya sendiri dengan suara lebih bening dan cahaya lebih terang dari pada isi minda.
Demikian kabut akan menghilang dikala fajar dan menyisakan sebening embun di kebun percobaan. Ia membumbung tinggi berkumpul di angkasa menjadi awan hingga akhirnya jatuh hujan membasuh bumi.
Boleh mengenang asal ingat jalan pulang. Sebaik-baik orang tersalah adalah mereka yang memilih untuk memperbaiki. Lantas, Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa?
The End
Season 1 Novel Series 1 - 50 Part ini telah selesai sampai disini. Jangan ketinggalan, Seosion 2 juga sudah tayang.
Ucapan Terima kasih
Sang Maha Cinta yang membolak-balikan perasaan, memberikan anugrah terindah sehinga mampu menyelesaikan menulis novel ini.
Berawal dari membenci menulis akhirnya jatuh cinta dengan menulis. Novel ini ditulis hampir empat tahun lebih.
Pertama kali posting di KBM ( Komunitas Bisa Menulis) untuk beberapa part. Pindah ke Wattpad baru sampai ratusan ribu viewer dan akhirnya saya batalkan.
Kemudian pindah ke Plukme sebelum akhirnya tumbang. Pindah ke Kaskus di SFTH tapi baru beberapa part tidak jadi.
Awalnya iseng ngeblog saat jaman plukme, setelah di kaskus akhirnya memutuskan diposting di blog semuanya. Siapa sangka awalnya iseng ternyata diminati oleh banyak pembaca silent reader.
Terimakasih untuk semua pembaca yang sudah mengikuti cerita ini hingga selesai. Terimakasih untuk akumulasi satu juta viewer lebih.
Semoga kedepannya bisa membuat karya lebih baik dan menarik lagi. Selamat membaca dan jangan lupa bahagia.
Daftar Isi Novel Cinta Terlarang
Indeks link:
( Tamat )
Baca Juga
(On Going)
< Sebelumnya > < Tamat >
Makasih Gan Novel Season 1 nya, Semangat. Semoga lebih banyak yg baca, di tggu lanjutannya di Season 2.
ReplyDelete