Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Ciuman Pertama Membawa Pataka, Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa? Episode 3

Baca Novel Online Cinta Terlarang yang Bikin Baper 





Novel Cinta Terlarang- "Berikan aku ciuman pertamamu agar kuyakin kau adalah milikku." Penggalan lagu dari Band Ungu itu mungkin terdengar merdu. Namun ciuman pertama Alena  justu dengan laki-laki beristri, menyakitkan bukan? Dunia seakan runtuh.

Ciuman Pertama Membawa Petaka 


Pantai lekay indah di mana lautnya terhubung langsung dengan laut Australia. Salah satu pantai di Nusa Tenggara Barat pulau kecil bagian timur pesonanya sepanjang masa.

Keindahan alamnya selalu menarik banyak hati turis lokal dan internasional untuk menikmati pesona alam cipta maha karya semesta. Ombak kidalnya menantang para peselancar untuk mencobanya ditambah lagi angin kencang laut utara semakin menakjubkan tapi tidak hari itu ... semua berawal.

"Aku gak akan memaafkanmu Urya. Kamu tau? Aku sudah bersumpah dengan diriku sendiri, hanya suamiku kelak yang berhak memiliki tubuhku. Semua mantan dan pacarku tidak ada satupun dari mereka yang berani menghinaku seperti ini." Alena menantang menatapnya.

Amarahnya tidak terkendali membakar menyala manghancurkan pertahanan akal sehat dalam minda. Urya hanya diam untuk beberapa waktu.

"Aku mencintaimu, Na.  Ijinkan aku menjadi suamimu."
"Bagaimana dengan istrimu, Urya?"
"Entahlah..!! Kamupun tau semuanya yang terjadi. Sekali lagi maaf... Maukah kamu hidup bersamaku, Dek?" Urya merayu.





Terlihat jelas semburat mata Urya memberi tanda keseriusan, Alena hanya terdiam kelu tanpa tau meski harus berbuat apa? Andaikan dulu Alena tidak menggodanya, mungkin Urya tidak akan melumat bibirnya. 

Lelehan air mata Alena terus membasahi pipi, satu sisi menangis bahagia dan di sisi lain menangis kebingungan tidak tau harus berbuat apa? Hari semakin malam, angin laut  semakin dingin. Urya menarik Alena sampai terjatuh dalam pelukan hangat. 

Kecupan mesra mendarat di kening Alena bertubi-tubi. Tanpa terasa sebening tirta melompat dari kedua mata Alena membasahi dada. Ia terhanyut dalam cinta terlarang itu. Nafas mereka berderu seirama deru ombak di laut. 

Ah cuma rujak b1b1r, tak apalah yang penting mahkotaku masih terjaga,  gumam Alena dalam hati. Malam itu mereka resmi berpacaran. 

Waktu terus berlalu, hari-hari Alena semakin indah bersamanya. Perlahan tapi pasti cintanya telah melebarkan sayap-sayapnya. Urya juga sudah dikenalkan dengan keluarga Alena di Malang, Jawa Timur.

"Assalaamu'alaikum, Bu?" Sapa Urya lewat telepon konfrensi panggilan. 
"Walalaikumsalam, Nak." 
"Lagi apa nih, Bu?"
 "Lagi nyantai, Nak Urya sendiri?" 
"Baik, Bu. Alena sudah cerita sama Ibu?"

Urya mulai mulai mencari pertanda, apakah Alena udah menceritakan hubungannya atau belum? Bisa dikatakan ia anak mami tentunya saja sudah berceritalah bahwa mereka punya hubungan khusus. 

"Udah, emang ada apa ya?" Ibunya memberi sinyal.
"Saya ingin jejodohan dengan putri Ibu. Jika Ibu mengijinkan saya juga ingin minta ijin sama Bapak juga? InsyaAllah setelah pulang dari sini saya hendak ke rumah Ibu sama Bapak?"

Begitu mantap dan meyakinkan Urya meminta ijin ingin menikahi Alena.

"Terserah si Alena aja. Orang tua hanya bisa mendoakan. Yang terpenting Nak Urya sudah bersih terlebih dahulu."

Entah kenapa? Ibu Alena memberikan lampu hijau hubungan mereka . Syaratnya Urya harus menceraikan dulu istri pertamanya. 

Semenjak mendapat restu kedua orang tua Alena,  hubungan asmara mereka  sudah tidak ditutup-tutupi lagi sehingga teman-teman dan Bos di kantor 'pun mengetahuinya.

Sehingga berbagai tuduhan dan fitnah menghampiri, di bilang Pelakor 'lah, tidakpunya harga dirilah, bukan wanita baik - baiklah dan masih banyak lainnya.

Semakin angin menerpa semakin kuat cinta mereka.  Dulu Urya mencium bibir Alena  langsung memberikan tamparan, namun kini? Selalu Alenlah yang memulai melumat mengodanya  berkali-kali. Sehari tanpa rujak cingur hidup Alena terasa hampa.

Dion yang sudah membeli tiket pesawat hendak ke jawa melamar Alena , akhirnya dibatalkan. Sebab putus, karena Alena  sudah memutuskan memilih Urya.

Memang banyak yang menganggap Alena bodoh, tolol dan tidak masuk akal. Dion pria single  sudah terlebih dahulu kenal bahkan pacaran, ditolak lamarannya. Malah menerima laki-laki  masih beristri.

"Apa kamu tak menyesal menerimaku, Dek?" Urya sembari  mencium pucuk rambut Alena.  Wanita pemilik lekukan dada montok itu menyandarkan kepala pada bahunya yang gagah.

"Apa Kak Urya menyesal mencintaiku?"
"Di tanya kok balik nanya? Ya enggak lah."
"Sama kalau gitu."

Telah terjadi lagi kisah indah di seperti mawar yang berduri, harumnya memang mewangi namun kapanpun duri ini bisa melukai.

"Aku tak akan berhenti mencintamu walaupun musim telah berganti,  walau dihalaman yang berbeda hingga di ujung senja," janji Urya
"Mahkota itu hanya untuk suamiku seumur hidup," janji Alena.

Hidup Alena  tanpa  Urya, entah apa jadinya? Cinta mereka  untuk dirinya lebih banyak dari pada debar,  lebih besar dari pada sabar, lebih lama dari pada selamanya. Saat cinta mereka indah bersemi sebuah kabar duka menghampiri, bahwa nenek yang telah merawat  Urya  dari kecil telah meninggal dunia.

Hati Urya hancur berkeping-keping tanpa tersia, menangis segugukan seperti anak kecil. Tersebab saat-saat terakhir, sebagai cucu kesayangan, ia sangat terpukul karena menjelang kepergian, Urya tidak ada disamping neneknya.


Merasa Kehilangan Segalanya 


"Kamu tau? Dari kecil Nenekku 'lah yang merawat dan menyayangiku."
"Iya, Kak. Menangislah sepuas hati, Kakak. Ada Adek di sini untuk Kak Urya."

Alena memeluk erat  Urya agar merasa lebih tenang. Ia menangis tergugu,  Urya satu persatu menceritakan semua hal tentang masa lalunya. Bahwa neneknya yang paling ia rindu ketimbang mamanya sendiri dan yang membikin hatinya tambah hancur adalah Eva  diminta untuk datang menjaga neneknya justru malah menolak datang. Itulah kenapa Urya memilih Alena.

Menurut  Urya, jika Eva  tidak mau datang ke Solo untuk menjaga nenek maka ia akan menikah lagi. Ternyata Eva  tidak kunjung  datang, olehnya ia melamar Alena walaupun sampai saat ini  hubungan mereka belum diketahui.

"Pulanglah, Kak. Jika memang pada akhirnya aku harus jadi istri keduamu aku rela."

Meluncur begitu saja dari bibir Alena kata-kata paling bodoh dengan mata yang berbinar-binar. Sedih.

"Sampai kapanpun kamu selalu di hatiku, Dek."
"Ya... Jika pada akhirnya di dunia ini kita tidak bisa bersama. Maka akan kutunggu Kakak di surga."

Meski dengan berat hati,  Urya akhirnya pulang ke jawa meninggalkan Alena di NTB.  Berteman sepi, mau tidak mau harus Alena  terima kenyataan pahit itu.

"Dulu setiap sudut ruangan rumah tempatku tinggal penuh dengan kebahagiaan dan keindahan kini berganti kenangan yang menyakitkan.

Makan tak enak, tidur tak nyenyak .....
Aku rindu belaian mesranya ....
Kecupan lembutnya ....
Aroma parfumnya ....
Hangat tawanya ....
Semuanya ....
Saat di meja makan, kumenunggu Kak Urya datang. Biasanya ia memasakan untukku..
Merayuku saat telat makan..
Tapi kini ia pergi
Hatiku sontak hancur saat Kak Urya bilang mbak Va pulang ke Solo dan tidak mau pisah dengannya lagi."

Alena membayangkan  Urya dalam pelukan Eva, hatinya perih, terbakar.  Alena  sendiri kesepian,  tidak bisa tidur memikirkan mereka bercumbu mesra. Kering sudah air mata Alena hingga membuatnya jatuh sakit berhari-hari. 

Next 

Daftar Isi Novel 



Post a Comment for "Ciuman Pertama Membawa Pataka, Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa? Episode 3"