Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Terbelengu Rindu Menggebu, Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa? Episode 47

Novel Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa? Episode 47, Terbelenggu Pernikahan Palsu 




Novel Cinta Terlarang- Pedihnya pernikahan palsu berbaju kepura-puraan, berhias tipu bertopeng senyum bahagia untuk menutup luka. Apakah itu membangun keluarga atau neraka?

Alena masih terpejam ketika Agara melepaskan kecupan dari keningnya. Ia merasa gersang seperti musim kemarau, segalanya panas dan tidak terkendali. 

Pria hoby menulis itu mengamati bekas air mata yang mengering disudut mata istrinya. Sungguh Agra tidak tau mengapa hatinya terasa sakit melihat peta bekas air mata itu.

Agra berharap agar ia bisa menjadi pria yang bisa membuat istrinya menangis tersebab bahagia  alih-alih  membuatnya menangis karena terluka.


"Maafkan aku, Agra." Alena perlahan mengerjabkan matanya. Cahaya terang dalam kamar membuat dirinya tersadar. 

Bagaimana mungkin bibir Alena begitu mudah mengurai kata maaf yang bersumber dari pernikahan palsu? Sementara kini rindu kian menggebu. 

"Ohya..., maaf katamu? Enak aja. Kamu harus menjalankan kewajibanmu sebagai istri. Mungkin bisa aku maafkan."

Perlahan Alena hanya bisa mengangguk, membiarkan dirinya membalas budi atas semua pengorbanan dan kesabaran Arga. Ia tidak ingin merasa bersalah. 

Agra takjub ketika membuka kembali selimut yang membungkus Alena. Luar biasa indah lukisan maha karya alam semesta. Sebuah lukisan memancarkan aura seperti listrik yang menyegat. Ada daya dengan kekuatan tinggi, membuat dadanya gemetar.

Wanita seroja bergoyang itu hanya bisa pasrah tidak berdaya. Kering sudah hujan air matanya hingga tidak bisa lagi membasahi pipi. 

Pengorbanan dan penyerahan adalah penguji sebuah pernikahan. Saat ini total-kesetiaan dan pengabdian pada suaminya sedang diuji.

"Aku hanya wanita lemah tidak berdaya. Lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan."

Lirih menluncur begitu saja kata-kata Alena seakan tidak merasa bersalah. Akalnya mendorong ia untuk menjadi istrinya Agra seutuhnya, sementara hatinya menolak. 

"Okey.... berikan saja pelukan hangat itu pada dirinya jika tidak bisa kamu berikan kepada suamimu sendiri. Lelaki yang selalu ada untukmu."

Suara Agra meninggi sebelum akhirnya membanting pintu kamar dan pergi bersama hati terlunta.

Kenapa juga ia memberiku setitik bahagia dalam pernikahan jika akhirnya segunung derita aku rasa? Aku rasa memang telah kehilangan dirinya atau memang dari awal Alena tidak pernah jadi istriku. Keluh Agra dalam penderitaan panjang. 

Permainan Takdir yang Tidak Lucu Samasekali 


Tepat senja-senja mulai pudar di atas langit ibu kota. Nampak seorang mama muda berdiri memaku di taman halaman rumahnya.


Wanita cantik berambut lurus seperti serutan sekam masih menahan dorongan duka yang menggumpal di dadanya sekuat tenaga. Dicarinya sumber-sumber kedamaian di seluruh wajah putra satu-satunya, terutama di kedua matanya yang memandang penuh sayang.


Hatinya menjerit ramai walau bibirnya terkatup rapat: mengapa takdir mempermainkan drama kehidupan tidak lucu sama sekali pada kita?

"Mau dimasakin apa malam ini, Nona?" 

Sebuah suara dari seorang Bibi itu membuatnya menoleh. Sejak kepergian Urya,  mama mertuanya mengirim Bi Inah untuk membantu dan menemaninya. Juga dua beby sitter untuk merawat cucunya, Raditya.

"Seperti biasa aja, Bi." Eva tersenyum. Ia kembali tenggelam memandang senja yang berlalu berganti malam.

Begitu cepat waktu berlalu, ini adalah tahun keempat  sejak kecelakaan suaminya. Ia masih hidup sendiri terombang-ambing apakah menikah lagi atau tetap setia pada pria yang telah menyakitinya?

Rutinitas pekerjaannya mengurus perusahaan warisan Urya kerap kali membuatnya jenuh. Tanggung jawabnya bukan hanya pada putranya saja, tapi juga pada nasib ratusan karyawanya.


Dulu Eva suka marah-marah saat suaminya sibuk bekerja lupa daratan dan kurang memberikan perhatian. Kini ia merasakan sendiri bagaimana memukul beban dan tanggung jawab. 


Seorang pemimpin perusahaan memikirkan semuanya. Memastikan seluruh kariawan gajian tepat waktu. Tidak peduli kondisi sulit atau kondisi penuh ketidakpastian, pemimpin harus bisa memastikan semuanya terkendali. 


Eva pernah mengutarakan pada mama mertuanya untuk mengurangi kariawan dan pensiun dini karena kondisi keuangan yang sulit. 

"Kamu jangan sombong. Buang jauh-jauh pikiran untuk menghentikan kariawan. Semua fasilitas dan kemewahan yang kamu miliki saat ini karena mereka. Tuhan memberikan rezeki keluarga kariawan lewat infrastruktur perusahaan tinggalan suamimu itu."

Kata-kata dari mama mertuanya itu membuat Eva seakan tertampar. Ia sadar banyak pernikahan dan rumah tangga yang lebih susah daripada dirinya. 

Walaupun kini ia sendirian tanpa suaminya, paling tidak semua kebutuhannya lebih dari cukup. Sementara diluar sana, para istri karyawannya banyak kesulitan masalah keuangan.

Semua itu membawa ingatan Eva saat masih kuliah dulu. Saat ayahnya bangkrut tidak punya pekerjaan, membuat semua biaya kuliahnya terhenti. 

Bahkan Eva pernah mengalami hanya bisa memakan nasi putih saja karena tidak cukup uang.  Kondisi sulit itu juga membuatnya terpaksa menerima lamaran Urya.

"Aku dulu menikah karena harta. Sekarang harus bertanggung jawab pada harta untuk melindungi banyak pernikahan. Takdir memang lucu," kata Eva lebih pada bicara sendiri pada gelap malam.

Menikmati Pedihnya Kesepian 


Malam semakin larut, Eva menggeletakkan tubuhnya setelah bosan tidur miring. Kamar tidur tetap terang karena Eva tidak bisa tidur dalam kegelapan. Raditya tidur dikamar bawah bersama beby sitter yang menjaganya.

Semendadak angin Eva berdesir karena rasanya ia masih bisa mencium aroma parfum suaminya. Bau yang sudah bertahun-tahun tidak sanggup dilupakannya : harum segar dan penuh aroma kejantanan.


"Mas, aku merindukanmu."

Teringat jelas betapa Urya menari-nari sekitaran leher dengan luapan perasaan yang apa adanya.

Betapa gagahnya tarian itu? Urya melakukannya dengan sepenuh hati, sehingga rasanya tidak setengah-setengah. Apalagi saat melumat bibirnya, ia melakukannya dengan penuh perasaan, membuat dirinya terbuai-buai bagai tidur di atas awan di angkasa sana.


Aku Terbelenggu Rindu Perihal Kamu 

Konspirasi waktu pernah membuat kita bersatu dalam pernikahan. Aku dan kamu sama-sama berjuang dalam komitmen satu tujuan. 

Membangun bahtera rumah tangga dengan menjadikan hari-hari mengumpulkan segala rasa.  Walaupun berawal karena materi, seiring berjalannya waktu aku benar-benar jatuh cinta padamu.

Menjadi istrimu membuat hidupku terasa sempurna dan tergenapi hingga akhirnya badai menghantam, kamu menghadirkan wanita lain dalam pernikahan kita.

Jujur aku sempat hancur, berkali-kali ingin menyerah dan pergi meninggalkanmu. Tetapi kamu selalu kembali menguatkan aku untuk tetap bertahan. 

Berulang kali kamu khianati, bodohnya aku selalu memaafkan kamu. Lebih sakit lagi aku tidak pernah sanggup meninggalkanmu.

Kita percaya tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Sekeras apapun badai menerpa, kita memilih tetap bersama. Hingga akhirnya waktu pula memaksa kita berpisah. 

Kabar kematianmu membuatku lebih hancur dari pada pengkhianatanmu. Pernah aku mencoba menghadirkan pria lain sebagai pengganti dirimu, tapi aku tidak bisa. 

Belenggu rindu ini sungguh menyiksaku, bawa aku bersamamu dialam keabadian.....



Melenakan lagi menggetarkan, Eva tanpa sadar meraba bibirnya dengan ujung jari. Ia dengan mudah bisa merasakan kembali ciuman masa lalu.

Baginya, tidak mungkin bisa melupakannya.
Tidak pula bisa melupakan betapa landai kembar menantang yang kenyal diremas oleh jemari cinta. Oh, itulah remasan yang tidak kalah melenakan dari ciumannya.


Jemari itu seperti penuh oleh energi pembakar sukma yang mengirimkan jutaan bulir kenikmatan ke seluruh tubuhnya. Tanpa sadar, Eva mengerang kecil, meremas seprai dengan kedua tangannya.


Wanita berkulit putih itu seperti merasakan lagi remasan jemari itu di dadanya. Gesekan nilon tipis pakaian tidurnya tiba-tiba seperti mewakili remasan memusingkan minda.

Berputar-putaran seakan mengeraskan batu mutiara yang tidak lagi terbungkus.


Mengapa jadi begini? Keluh Eva sambil merintih lagi, lalu memiringkan badannya, meraih bantal guling....

Next 

Daftar Isi Novel Cinta Terlarang 


Indeks link:  


(On Going) 


(On Going) 

Selamat membaca dan jangan lupa bahagia. Bersama Bercerita Bisa dan Terimakasih.


< Sebelumnya > < Selanjutnya >

2 comments for "Terbelengu Rindu Menggebu, Cinta Terlarang Ini Dosa Siapa? Episode 47"

  1. Jgn sebulan sekali lah min, nanggung sisa 3 chapter.
    1 minggu / 2 mggu lah minimal, ty buat novelnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap, part 48 udah tayang tuh. Thanks udah ikutin cerita ini.

      Delete