Menggenggam Bara Neraka, Cerbung Romance Episode 1
Cerbung Menggenggam Bara Neraka, Dibalik Cadar Mentari dan Ranting-Ranting Patah
Cerbung Romantis- Siapapun anak manusia yang mencintai bukan karena Sang Maha Cinta, maka pasti dirobek-robek hidupnya. Sebuah cerita yang akan membuat jantungmu berhenti untuk sesaat, nafasmu tercekat. Bahkan mungkin, seperti menceburkanmu dalam air kubangan hingga sulit untuk bernapas. Sesak. Perih. Menangis sejadi-jadinya!
Waktu berpacu lebih cepat dari biasanya. Menyulap siang menjadi senja. Hamparan pegunungan Pingiran Kota Malang satu persatu menyalakan cahaya lampu dari setiap rumah.
"Tunggu!" Itulah pertama kali kau menghentikan langkah kakinya.
Ia mengurungkan niatnya dan berbalik memandangmu. Matanya bertanya. Dada pria itu berdegup kencang.
"Aku merindukamu. Nikahi aku segera atau tidak sama sekali setelah hari ini."
Sekuat hati kau berusaha mengungkapkan perasaan itu dengan tenggorokan tercekat.
Ia menatap tidak percaya.
Kau segera berjalan mendekat, menatapnya tanpa berkata-kata, mengalirkan keyakinan, semendadak semua hening selama beberapa saat.
Kau menggigit bibir dibalik cadarmu, berharap-harap cemas dalam hati. Itulah pertama kalinya dalam hidupmu terus terang mengungkapkan cinta pada lelaki di dunia nyata.
Jantungmu berdebar kencang sekali, Kau sudah menabah-nabahkan hati untuk siap menerima kemungkinan terburuk.
Matanya memandangmu dengan tajam dan penuh harap.
Ia akhirnya tersenyum, meraih tanganmu yang halus. Tatapan matanya seperti menyiratkan sesuatu. Sesuatu yang sangat misterius sebelum akhirnya berkata,
"Baiklah…." ia berhenti sesaat, "aku memang harus menentukan pilihan, pada akhirnya."
Taukah kamu apa yang paling menyiksaku dalam penantian? Adalah saat terlalu lama menunggu kepastian darimu.
Bukan hanya bibirku yang sariawan, hatiku digerogoti awan kerinduan dan hanya mataku yang berkabut.
Apakah kekuatan dan ketulusan rasaku ini belum bisa membuktikan apapun kepadamu? Hanya kau inginku yang mendampingi hidupmu untuk terakhir hingga di alam keabadian.
Hanya kerinduan mendalam yang terasakan saat sepi menyapu debu-debu cemburu terhadapku, aku kangen sapaanmu, aku rindu semua hal tentangmu dan hanya bisa merindu.
Untuk my love, apakah kau mendengar isi hatiku? Telah menyala dalam dariku suatu rasa kasih sayang yang pahit sekaligus mengasyikan. Laksana pagi membawa kesejukan dengan iringan burung bernyanyi dan menari, sebelum akhirnya pudar oleh cahaya mentari menuju siang yang membakar.
"Jika pada akhirnya di dunia ini aku dan kau tidak bisa menjadi kita, biarkan aku dan kau berjumpa dilain mimpi. Kita akan kembali membangun lagi istana cinta dengan menara kasih yang menjulang ke angkasa.
Mentari telah menyulam cadar dari cahaya yang membakar dan menyelubungkan ke seluruh jiwa perindu surga. Di hiasi dengan nafas kematian dan meletakkannya di atas bingkai rasa cinta.
Siang perlahan berganti senja, saat itulah cinta dibalik cadar kesunyian di pertaruhkan.
Mentari: Wanita Jawa Timur yang Mempertaruhkan Hijrahnya karena Cinta dan Sok Sibuk
Ahya : Perempuan asal Jawa Tengah, sekaligus Istri setia yang rela terbakar cemburu karena cinta.
Dirandra : Pria ganteng fackboy asal Jakarta yang selalu terluka hatinya karena cinta, sangat menyebalkan.
Daftar Isi Cerbung
Hai sahabat bbb semoga bahagia dimanapun berada. Baca juga cerita menarik lainnya seperti cerpen dan novel.
Cerbung Romantis- Siapapun anak manusia yang mencintai bukan karena Sang Maha Cinta, maka pasti dirobek-robek hidupnya. Sebuah cerita yang akan membuat jantungmu berhenti untuk sesaat, nafasmu tercekat. Bahkan mungkin, seperti menceburkanmu dalam air kubangan hingga sulit untuk bernapas. Sesak. Perih. Menangis sejadi-jadinya!
Prolog
Waktu berpacu lebih cepat dari biasanya. Menyulap siang menjadi senja. Hamparan pegunungan Pingiran Kota Malang satu persatu menyalakan cahaya lampu dari setiap rumah.
"Tunggu!" Itulah pertama kali kau menghentikan langkah kakinya.
Ia mengurungkan niatnya dan berbalik memandangmu. Matanya bertanya. Dada pria itu berdegup kencang.
"Aku merindukamu. Nikahi aku segera atau tidak sama sekali setelah hari ini."
Sekuat hati kau berusaha mengungkapkan perasaan itu dengan tenggorokan tercekat.
Ia menatap tidak percaya.
Kau segera berjalan mendekat, menatapnya tanpa berkata-kata, mengalirkan keyakinan, semendadak semua hening selama beberapa saat.
Kau menggigit bibir dibalik cadarmu, berharap-harap cemas dalam hati. Itulah pertama kalinya dalam hidupmu terus terang mengungkapkan cinta pada lelaki di dunia nyata.
Jantungmu berdebar kencang sekali, Kau sudah menabah-nabahkan hati untuk siap menerima kemungkinan terburuk.
Matanya memandangmu dengan tajam dan penuh harap.
Ia akhirnya tersenyum, meraih tanganmu yang halus. Tatapan matanya seperti menyiratkan sesuatu. Sesuatu yang sangat misterius sebelum akhirnya berkata,
"Baiklah…." ia berhenti sesaat, "aku memang harus menentukan pilihan, pada akhirnya."
Taukah kamu apa yang paling menyiksaku dalam penantian? Adalah saat terlalu lama menunggu kepastian darimu.
Bukan hanya bibirku yang sariawan, hatiku digerogoti awan kerinduan dan hanya mataku yang berkabut.
Apakah kekuatan dan ketulusan rasaku ini belum bisa membuktikan apapun kepadamu? Hanya kau inginku yang mendampingi hidupmu untuk terakhir hingga di alam keabadian.
Hanya kerinduan mendalam yang terasakan saat sepi menyapu debu-debu cemburu terhadapku, aku kangen sapaanmu, aku rindu semua hal tentangmu dan hanya bisa merindu.
Untuk my love, apakah kau mendengar isi hatiku? Telah menyala dalam dariku suatu rasa kasih sayang yang pahit sekaligus mengasyikan. Laksana pagi membawa kesejukan dengan iringan burung bernyanyi dan menari, sebelum akhirnya pudar oleh cahaya mentari menuju siang yang membakar.
"Jika pada akhirnya di dunia ini aku dan kau tidak bisa menjadi kita, biarkan aku dan kau berjumpa dilain mimpi. Kita akan kembali membangun lagi istana cinta dengan menara kasih yang menjulang ke angkasa.
Mentari telah menyulam cadar dari cahaya yang membakar dan menyelubungkan ke seluruh jiwa perindu surga. Di hiasi dengan nafas kematian dan meletakkannya di atas bingkai rasa cinta.
Siang perlahan berganti senja, saat itulah cinta dibalik cadar kesunyian di pertaruhkan.
Tokoh Cerita Novel Menggenggam Bara Neraka
~•♡•~
Tamara: Wanita Asal Malaysia yang memutuskan untuk hijrah karena cinta
Mentari
Mentari: Wanita Jawa Timur yang Mempertaruhkan Hijrahnya karena Cinta dan Sok Sibuk
Ahya
Ahya : Perempuan asal Jawa Tengah, sekaligus Istri setia yang rela terbakar cemburu karena cinta.
Dirandra
Dirandra : Pria ganteng fackboy asal Jakarta yang selalu terluka hatinya karena cinta, sangat menyebalkan.
Tentang Senja, Dibalik Cadar Mentari
Hanya tinggal satu nafas lagi yang akan kau hembuskan ke udara ini, hanya sebuah tengokan sayang ke belakang, yang limbung dalam rindu yang menggulung sebelum akhirnya harapan itu tidak menjadi pupus.
Walauupun terbentang jarak yang memisahkan, kau dan ia tenggelam dalam asa dan tidak ingin lari tanggalkan rasa itu. Apakah pertemuanmu dengannya senja itu akan menjadi awal? Atau justru akhir pertanda derita tiada akhir.
Daftar Isi Cerbung
Indek Link isi novel
BAB 1 :
BAB 2 :
Bagian 6, Bagian 7, Bagian 8, Bagian 9,
Bagian 10
BAB 3 :
Bagian 11, Bagian 12, Bagian 13, Bagian 14, Bagian 15
BAB 4
Bagian 16, Bagian 17, Bagian 18, Bagian 19, Bagian 20
Selamat membaca dan jangan lupa bahagia
Tahukah kamu apa yang paling menyiksaku pengujung senja? Adalah aku tidak lagi mampu menyebut namamu berulangkali.
Demi do'a yang terus kupanjatkan, jiwaku mengaduh, memperjuangkan apa yang seharusnya diperjuangkan walaupun dengan kenyataan tidak tau hasilnya akan seperti apa?
Dunia ini hanya semu, di dalamnya ada cinta yang menistakan, cinta yang menghauskan dan mendustakan. Sedangkan surgawi menjanjikan manusia yang menghargai ketulusan cinta.
Akankah cinta mereka bisa murni tanpa tersentuh pamrih? Ataukah justru kerasnya kehidupan merenggut itu ketulusan.
Menggengam Bara Neraka adalah cerita fiktif yang mencoba mentazaburi akan percobaan dan ujian dari-Nya. Memahami ayat-ayat cinta hanya untuk sebuah cerita dengan halaman yang berbed.
Baca selanjutnya Bagian 1 : Read More
Caranya lihat kiri atas, pilih menu label/ forum. Demikian juga dengan yang ingin belajar menulis fiksi, novel, artikel dan sebagainya.
Cerita ini sementara saya buat cerbung dulu ya. Jika nanti banyak peminatnya, kemungkinan akan menjadi novel.
Selamat membaca dan jangan lupa bahagia.
Rindu ini menyesakkan
ReplyDeleteRindu ini menyakitkan
Setiap napas adalah kerinduan
Memenuhi rongga hati
Menyulam erat memori
Sungguh Menyebalkan
Iya gitu? Ada ada aja 😃😃😃
Delete